Sekum Pengprov Pertina Jawa Tengah, Sudjatmiko, ketika dihubungi di Semarang Selasa mengatakan, Amri yang bermain di kelas 81 kilogram (berat ringan) biasanya memiliki pesaing lebih sedikit sehingga peluangnya lebih besar.
Menurut dia, dengan sedikitnya jumlah peserta yang turun di kelas ini maka peluang Ahmad Amri untuk merebut medali terbuka lebar. "Apa itu emas, perak, atau perunggu," katanya menegaskan.
Keikutsertaan Ahmad Amri pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia Tenggara ini merupakan yang pertama kalinya.
Pada SEA Games XXIV/2007 Thailand, sebenarnya Amrti dipanggil PB Pertina untuk masuk pemusatan latihan nasional (Pelatnas), namun sasana yang menaunginya tidak mengijinkan.
"Untuk SEA Games XXV 2009 Laos ini, kita upayakan yang bersangkutan tetap berangkat dengan biaya dari Pengprov Pertina Jateng," kata Sudjatmiko yang juga staf pengajar Faklutas Ilmu Keolahragaan (FIK) Unnes Semarang.
Menyinggung soal pesaing terberat Ahmad Amri, dia mengatakan, yang pasti adalah petinju Thailand dan Filipina, tetapi ia berharap Amri tidak meremehkan petinju-petinju dari negara lainnya.
"Mereka yang tampil pada SEA Games 2009 ini sudah pasti melakukan persiapan dengan matang sehingga Amri harus tetap mewaspadai petinju dari negara lain, termasuk petinju Thailand dan Filipina," katanya.
Meski pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng di Solo beberapa waktu lalu, Ahmad Amri tidak mencatat prestasi maksimal, tetapi saat memasuki pelatnas SEA Games 2009, ia menunjukkan perkembangan yang bagus.
Menyinggung soal kemungkinan pengurus Pertina Jateng mendampingi Ahmad Amri berlaga di SEA Games Laos, dia mengatakan, hal itu masih akan dirapatkan.
"Kita akan rapatkan dengan pengurus lain untuk memutuskan berangkat ke Laos atau tidak," katanya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009
