Jakarta (ANTARA News) - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mengirim delegasi ke KTT ke-15 (COP) Konvensi Badan Dunia untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) di Kopenhagen, Denmark.

DPD mengutus Ketua Panitia Hubungan Antarlembaga (PHAL) DPD Hamdhani (anggota DPD asal Kalimantan Tengah) bersama Ketua Komite II DPD Bambang Susilo (anggota DPD asal Kalimantan Timur). Keduanya kepada pers di Komplek Parlemen Senayan di Jakarta, Jumat, menyatakan siap mengikuti kegiatan tersebut.

DPD menyatakan, 15th Conference of the Parties (COP-15) United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Kopenhagen akan menjadi pertaruhan negara-negara dunia mengatasi perubahan iklim.

Di tengah pesimisme pertemuan tidak menyelesaikan permasalahan, karena prospek pencapaian suatu komitmen global yang mengikat negara-negara yang relatif kecil, DPD berharap pembahasan isu perubahan iklim dituntaskan hingga pertengahan tahun 2010.

"Indonesia harus mendorong kesepakatan dan bahkan menyiapkan solusi mengingat peran Indonesia sebagai tuan rumah UNFCCC tahun 2007," kata Hamdhani didampingi Bambang Susilo.

Menanggapi perbedaan posisi yang mencolok di antara negara-negara menyikapi perubahan iklim, DPD berharap delegasi Republik Indonesia menyiapkan posisi yang menjembatani perbedaan yang mencolok antara negara maju dan negara berkembang.

Diharapkan, delegasi Republik Indonesia tidak hanya berbicara dalam tataran wacana di Kopenhagen tapi menjabarkan pencapaian target pengurangan emisi tahun 2020.

Mengantisipasi kebuntuan tersebut, khususnya ketika membahas target penurunan emisi negara maju, DPD berharap, posisi yang disiapkan Indonesia berupa "kesepakatan payung" sebagai komitmen global yang berisi tujuan, proses dan kerangka waktu pencapaiannya hingga Juni 2010.

"Mari kita selesaikan. Saatnya negara-negara di dunia berkomitmen mengatasi rintangan," kata Bambang.

DPD berharap negara-negara COP-15 UNFCCC di Kopenhagen bersemangat "5C", yaitu Copenhagen, Constructiveness, Cooperation, Commitmen, dan Consensus.

Keberhasilan COP-15 UNFCCC di Kopenhagen hanya diukur dengan kesepakatan yang implementatif dan signifikan yang bisa dilaksanakan sehari setelah acara di Kopenhagen berakhir.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009