Surabaya (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan melakukan kunjungan kerja di Jawa Timur, Rabu 23 Desember mendatang, kata Ketua Panitia Penyambutan Presiden di Jatim, Erlangga Satriagung, Jumat.

Erlangga mengatakan, kunjungan kerja Presiden itu untuk menyaksikan prasetya perwira dan pelantikan kadet Akademi Angkatan Laut (AAL).

"Selain itu, Presiden juga akan menghadiri acara pelaksanaan program kerja 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II di Jatim," katanya.

Program kerja 100 hari KIB II itu berkaitan dengan kegiatan pembangunan di Jatim, baik yang bersifat sektoral maupun regional.

Presiden juga akan menyerahkan sejumlah bantuan, menyaksikan penandatanganan nota kerja sama (MoU) antara Pemprov Jatim dan beberapa pihak swasta, menyaksikan pameran berbagai produk industri ekspor impor, industri kecil dan menengah serta pameran pembangunan di Jatim.

Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim Gunarto mengatakan, Jatim telah melaksanakan program 100 hari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Ia menambahkan, penandatangan kerja sama (MoU) yang akan dilakukan Pemprov Jatim itu, meliputi berbagai bidang, yaitu penyebaran benih dengan TNI Angkatan Udara, iklim investasi kondusif dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan beberapa BUMN, pembangunan rumah tak layak huni dengan Kodam V/Brawijaya, pendidikan dan kesehatan gratis dengan kabupaten/kota.

Sejumlah bantuan yang akan diserahkan Presiden, di antaranya di bidang kesehatan dengan memberikan fasilitas pengobatan gratis bagi masyarakat miskin, peningkatan pondok bersalin desa (Polindes) menjadi pondok kesehatan desa (Ponkesdes) dengan menambah 4.000 tenaga perawat, dan peningkatan pelayanan KB.

Bidang pelatihan dan tenaga kerja dilakukan dengan mendirikan balai latihan kerja bertaraf internasional yang lulusannya dapat bekerja di luar negeri sesuai keterampilan yang dimiliki.

Di bidang penanganan dan pengentasan warga dari kemiskinan dilakukan dengan memberikan bantuan modal kerja untuk anak jalanan, gelandangan, dan pengemis, serta program melawan rentenir dengan memberikan fasilitas kredit melalui koperasi simpan pinjam wanita dengan modal awal Rp25 juta per kelompok.

Selain itu, program peningkatan produksi dan ketahanan pangan yaitu peningkatan alokasi pupuk melalui bantuan alat pembuat pupuk organik pada kelompok tani dan peningkatan produksi susu dengan penyediaan sapi unggul.

Sementara pada bidang perumahan, yakni pembangunan rumah tidak layak huni bekerja sama dengan Kodam V/Brawijaya sebanyak 20.000 unit, serta bantuan alat pembuat pupuk organik kepada kelompok petani dan sapi perah.

Di bidang pendidikan program-program yang telah dan masih dilaksanakan, yakni memberikan bantuan pendidikan dasar gratis selama sembilan tahun melalui bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA), rintisan wajib belajar 12 tahun, peningkatan kesejahteraan guru madrasah diniah, bantuan santri/murid dan guru madrasah diniah dan swasta.(*)

Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009