Seperti dikutip dari situs resmi Panpel LAOSOC, di semifinal mereka akan berhadapan Tamarine Tanasugarn/Varatchaya Wongteanchai (Thailand) yang menyisihkan Tran Lam Anh/Huynh Mai Huynh (Vietnam) 6-2, 6-1.
Namun satu pasangan lainnya Ayu Fani Damayanti/Lavinia Tananta gagal mengikuti langkah Sandy/Jessy setelah ditundukkan Denise Dy/Riza Zalameda (Filipina) 3-6, 7-6(8), 5-10.
Di semifinal Denise/Riza akan berhadapan Nudnida/Suchanun (Thailand) yang mengalahkan Nguyen Thuy Dung/Huynh Phuong Trang (Vietnam) 6-3, 6-3.
Selain Ayu Fani/Lavinia gagal ke semifinal, hari Selasa merupakan hari kelabu bagi pemain putra Christopher Rungkat yang tak berhasil mencapai semifinal baik di tunggal maupun di ganda.
Christo yang diharapkan setelah rekannya Sunu Wahyu Trijati tersisih di 16 Besar, gagak ke semifinal andalan Filipina Cecil Mamiit 4-6, 0-6.
Pada pertandingan perempatfinal itu Christo tak kuasa melayani penempatan bola dengan cepat dan akurat yang dilancarkan Mamiit yang merupakan keturunan Amerika Serikat.
Dengan kekalahan ini maka tunggal putra Indonesia bahkan tak berhasil meraih medali perunggu.
Cecil berikutnya akan berhadapan Tay Nysan (Kamboja) yang berjuang keras menyisihkan Kittiphong Wachiramanowong (Thailand) 7-6(1), 7-6(3).
Di semifinal lainnya akan berhadapan unggulan pertama Danai Udomchoke (Thailand) melawan petenis Filipina lainnya, Treat Huey. Danai menundukkan Bun Kenny (Kamboja) 6-0, 6-4, sedangkan Treat menyisihkan Ariez Elyaas (Malaysia) 6-0, 6-3.
Di ganda putra Christo yang berpasangan dengan Nesa Arta pun harus mengubur impian medali emas setelah disisihkan Sanchai Ratiwatana/Sonchat Ratiwatana (Thailand) 2-6, 4-6.
Catatan: Belum diketahui siapa calon lawan Sanchai/Sonchat di final karena LAOSOC menyebutkan di semifinal lainnya Treat Huey/Cecil Mamiit menundukkan Danai Udomchoke/Kittiphong Wachiramanowong (Thailand) 7-5, 7-6 (2). Tetapi pada laporan perempatfinal Senin lalu Panpel menyebutkan Treat Huey/Cecil Mamiit dikalahkan Le Quoc Khanh/Do Minh Quan 4-6, 4-6 di perempatfinal dan belum ada pemberitahuan ralat dari pihak Panpel.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
