Jakarta (ANTARA News) - PT Jamsostek (Persero) siap menyerap obligasi subordinasi (sub debt) yang akan diterbitkan oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

"Jika Bank BNI menerbitkan sub debt, maka kami siap akan menjadi pembelinya," kata Direktur Utama Jamsostek, Hotbonar Sinaga, usai acara kerjasama "c--branding" kartu Jamsostek berfungsi ATM BNI di Jakarta, Rabu.

Menurut Hotbonar, tentang berapa yang akan diserap masih menunggu kesiapan Bank BNI kapan menerbitkannya dan nilai serta harga yang ditawarkannya.

Menanggapi hal ini Direktur Bank BNI Gatot M Suwondo, dalam kesempatan yang sama, mengatakan bahwa penerbitan "sub debt" ini masih dibahas, terutama berapa kebutuhan dana untuk menambah modal.

"Saat ini masih dibahas, terutama kebutuhan CAR (rasio kecukupan modal) dalam mendorong pertumbuhan kredit tahun depan," kata Gatot.

Direktur Utama Bank BNI ini mengatakan bahwa target pertumbuhan kredit 2010 sebesar 15 persen dan CAR akan dipertahankan di sekitaran 15 persen. "Coba anda hitung sendiri berapa kebutuhan tambahan modalnya," kata Gatot.

Selain siap menjadi pembeli sub debt Bank BNI, Hotbonar juga mengatakan pihaknya juga berencana menyerap obligasi yang akan diterbitkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) minimal 50 persen dari nilai emisi Rp1,5 triliun.

Menurut direktur utama Jamsostek ini hasil dari kesepakatan PLN untuk menjadi peserta Jamsostek di 2010.

Menurut Hotbonar, Jamsostek nanti akan menangani 39 ribu lebih karyawan PLN dan secara bertahap akan diikutkan untuk program penjaminan.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009