Vientiane, Laos (ANTARA News) - Indonesia hanya mempersembahkan satu medali perak dan satu perunggu dalam cabang gulat, Rabu, di SEA Games XXV Laos, dan ajukan protes ke panitia pertandingan dalam pengurangan pemain nomor putra.

Atlet putri Suli Yuliani harus menyerah kepada atlet Vietnam Pham Thi Hue dalam final putri.

Sulis yang turun di kelas di atas 48kg hingga 51kg putri harus mengakui keperkasaan atlet Vietnam yang merebut medali emas tersebut, sedangkan pegulat Thailand Thanuthong meraih medali perunggu.

Sedangkan rekan senegara Sulis yaitu Ridha Wahdaniyati harus puas dengan medali perunggu dalam kelas di atas 55kg hingga 60kg putri, dimana atlet Thailand Wilaiwan Thongkam merebut emas disusul medali perak oleh atlet Vietnam Luong Thi Quyen.

"Tentang hasil atlet kami hari ini memang sudah sempat diperkirakan, karena lawan memang memiliki kualitas yang sedikit lebih tinggi secara teknik, namun yang saya lihat atlet kami kalah dalam stamina," kata pelatih cabang gulat Rubianto seusai pertandingan.

Sementara itu di luar pertandingan, sempat terjadi ketegangan atas terjadinya protes dari kubu gulat Indonesia terhadap panitia pertandingan gulat SEA Games XXV Laos, berkaitan dengan susunan pemain yang akan bertanding pada nomor putra pada Kamis.

Protes Indonesia itu dipicu oleh ulah panitia pertandingan yang secara mendadak mengubah format pemain dari format lama yang disepakati mempertandingkan lima kelas grego, dua kelas putri dan enam kelas bebas, namun secara sepihak pantia mengubah format menjadi lima grego, tiga putri dan lima putra.

"Wah ini jelas merugikan kami karena kami harus mencoret satu pemain kami, dan bahkan sebelumnya panitia main coret sendiri atas nama Fahriansyah, kami protes dan meminta kami sendiri yang akan menentukan siapa pemain yang harus kami absenkan," kata pelatih gulat Indonesia itu.

Menurut target, Indonesia diramalkan akan mendapatkan medali emas dari nomor putra, dimana Indonesia memiliki atlet andalan pemegang medali emas SEA Games lalu Fahriansyah.

"Ini namanya sewenang-wenang, kami telah mendaftarkan pemain jauh-jauh hari dan tidak ada masalah, kok ini mendadak tiba-tiba mereka main coret pemain, ini tidak benar, oke kami akan tidak mainkan satu atlet tapi kami yang akan tentukan," kata Rubianto yang tidak mau menyebutkan nama atlet yang bakal dicoret itu karena dapat mempengaruhi mental atlet.

"Kami sendiri tidak tahu ini ulah siapa, ya namanya juga mereka ingin menjegal kami dan mereka ingin dapat medali sepertinya," tambahnya namun tidak mau memastikan yang bermain itu tuan rumah atau negara lain.

Cabang gulat masih akan mempertandingkan nomor grego serta gaya bebas, Kamis (17/12).
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009