Akibatnya, pengguna jalan ang hendak berangkat terpaksa berjalan kaki sejauh 100 meter menuju Terminal Bandara Mozes Kilangin Timika sembari memikul barang bawannya, sebaliknya penumapang yang baru turun dari pesawat harus berjalan kaki ke luar Terminal Bandara Timika.
Beberapa dari massa terus berorasi mengecam tindakan polisi yang menembak mati Panglima Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) itu Rabu (16/12) dini hari lalu.
Situasi sempat tegang saat rombongan ratusan orang itu memaksa masuk Terminal Bandara Timika untuk menjemput jenazah Kelly Kwalik.
Kapolres Mimika AKBP Mohammad Sagi sempat berdialog dengan massa agar hanya mengutus sejumlah perwakilan menjemput jenazah Kelly Kwalik, namun permintaan itu tidak diindahkan massa.
Massa mampu menerobos blokade polisi yang dilengkapi tameng di ruas jalan depan Ceck Point 1 Mile 28 dan terus masuk ke arah Terminal Bandara Timika, meski begitu, mereka tidak anarkis.
Jenazah Kelly Kwalik diperkirakan tiba di Timika sekitar pukul 14.00 WIT dengan menggunakan pesawat Susi Air yang telah lepas landas dari Bandara Sentani Jayapura pukul 11.45 WIT.
Kepada ANTARA, sejumlah sumber menyebutkan jenazah Kelly akan disemayamkan sementara di Lapangan Timika Indah atau Kantor DPRD Mimika sebelum dikubur oleh keluarganya.
Keamanan di kota Timika masih cukup kondusif kendati sebagian warga agak khawatir ke luar rumah lantaran takut terjadi aksi anarkis yang dilakukan pendukung Kelly Kwalik. (*)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009