New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak naik pada Selasa waktu setempat dalam perdagangan yang volatile, karena pedagang bertaruh pada meningkatnya permintaan setelah OPEC memutuskan untuk tidak mengubah tingkat produksi minyak mentah resmi kartel .

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Februari, naik 68 sen menjadi berakhir pada 74,40 dolar per barel.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Februari naik 47 sen menjadi 73,46 dolar.

Analis minyak independ Ellis Eckland mengatakan harga mengalami depresi pada awal perdagangan setelah keputusan OPEC, tapi berbalik bullish jelang data mingguan persediaan minyak AS Rabu, yang diharapkan menunjukkan meningkatnya permintaan di negara konsumen energi terbesar dunia itu.

"Indikasi awal adalah bahwa itu sedang menjadi bullish," kata Eckland di tengah proyeksi bahwa stok minyak mentah dan destilasi jatuh minggu lalu.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mempertahankan kuota produksi minyak mentah tidak berubah dalam pertemuan di Angola Selasa, memperingatan hal itu melekat dengan kelemahan dalam perekonomian dunia.

"Pemulihan ekonomi telah mengumpulkan kecepatan," presiden kelompok, Minyak Menteri Angola Jose Botelho de Vasconcelos, mengatakan pada awal pertemuan.

"Pasokan pasar masih baik. Harga telah pindah ke tingkat lebih nyaman," katanya sambil menyambut menteri untuk pertemuan OPEC yang pertama diselenggarakan oleh Angola.

"Namun, kerapuhan di pasar tetap dan kami tidak boleh melupakan volatilitas merugikan yang kami alami tahun lalu," tambah Vasconcelos.

Anggota kartel paling berpengaruh, Menteri Minyak Saudi Ali al-Naimi mengatakan tingkat harga minyak mentah "sempurna."

Pertemuan Selasa menutup setahun pemulihan harga minyak, yang telah lebih dari dua kali lipat sejak kartel menetapkan pemotongan kuota ketat dalam krisis ekonomi mendalam setahun lalu.

OPEC minggu lalu sedikit menaikkan perkiraan untuk pertumbuhan permintaan minyak dunia tahun depan, tetapi mengatakan penggunaan dalam ekonomi maju akan kontraksi lagi.

"Kami akan mendapatkan kembali permintaan pada 2010, dan ada indikasi bahwa OPEC serius tentang menjaga pasokan," kata Bart Melek dari BMO Capital Markets.

"Saya tidak yakin bahwa kepatuhan akan menjadi lebih ketat tapi akan menjadi cukup ketat bahwa kami akan melihat persediaan jatuh secara global," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009