Saat ini jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan adalah empat kali lipat standar WHO
Jakarta (ANTARA) - Pada Jumat 14 Agustus 2020 kasus positif COVID-19 di Jakarta bertambah 575 kasus sehingga total jumlah total kasus paparan sebanyak 28.438 orang, naik sangat signifikan dibanding hari sebelumnya sebanyak 27.863 kasus.

Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, pertambahan sebanyak 575 kasus ini lebih rendah dibanding penambahan pada Kamis (13/8) sebanyak 621 kasus, pada Rabu (12/8) sebesar 578 kasus, pada Kamis (6/8) sebanyak 597 kasus, pada Sabtu (8/8) sebanyak 721 kasus, dan pada Jumat (7/8) sebanyak 658 kasus.

Akan tetapi, pertambahan itu masih di atas pertambahan pada Selasa (11/8) sebesar 471 kasus, penambahan pada Senin (10/8) sebanyak 479 kasus, dan penambahan pada Minggu (9/8) sebanyak 472 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menerangkan bahwa penambahan 575 kasus COVID-19 ini, adalah dari hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) pada 6.177 spesimen.

"Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 5.025 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 575 positif dan 4.450 negatif. Dari 575 kasus positif tersebut, 80 kasus adalah akumulasi data dari hari sebelumnya yang baru dilaporkan. Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 46.304. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 44.735," katanya.

Ia menjelaskan, WHO telah menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu. Berdasarkan WHO, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang (bukan spesimen) per minggu, atau 1.521 orang per hari.

"Saat ini jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan adalah empat kali lipat standar WHO," ucapnya.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan sampai dengan 13 Agustus 2020, sudah ada 627.075 sampel (sebelumnya 620.898 sampel) yang telah diperiksa dengan tes PCR untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 54 laboratorium.

Dwi menjelaskan jumlah kasus aktif yang terpapar penyakit pneumonia akibat virus corona jenis baru (COVID-19) itu di Jakarta saat ini, sebanyak 8.925 orang (sebelumnya 9.044 orang) yang masih dirawat/isolasi.

Sedangkan, dari jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta pada hari ini sebanyak 28.438 kasus (sebelumnya 27.863 kasus), ada 18.528 orang dinyatakan telah sembuh (hari sebelumnya 17.836 orang), sedangkan 985 orang (sebelumnya 981) meninggal dunia.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta setelah penambahan hari ini, sebesar 8,5 persen (sebelumnya 8,7 persen), sedangkan Indonesia sebesar 15,5 persen (sama seperti hari sebelumnya). WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari lima persen.

Selama vaksin belum tersedia, maka penularan wabah harus dicegah bersama-sama dengan disiplin menegakkan pembatasan sosial dan protokol kesehatan.

Dwi menyebutkan hal yang perlu diingat oleh masyarakat untuk memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip dalam berkegiatan sehari-hari yakni tetap tinggal di rumah bila tak ada keperluan mendesak; menjalankan 3M: Memakai masker dengan benar; Menjaga jarak aman 1-2 meter; dan Mencuci tangan sesering mungkin.

Kemudian, seluruh kegiatan yang diizinkan beroperasi harus dalam kapasitas maksimal 50 persen dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Serta ingatkan sesama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Wagub DKI minta tiap keluarga punya kader Satgas COVID-19
Baca juga: Wagub DKI bantah adanya zona hitam di ibu kota

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020