Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 60 kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dari berbagai daerah di Jawa Timur, Rabu (30/12) malam, menggelar tahlil untuk mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di kantor PWNU Jatim.

"Kami mendengar kabar meninggalnya Gus Dur saat rekan-rekan mengadakan Latihan Kader Utama (Lakut) yang diikuti 60 kader IPNU se-Jatim, kemudian acara langsung diubah untuk membacakan doa bagi Gus Dur," kata kader IPNU Jatim, Nur Hidayat.

Mantan Ketua PW IPNU Jatim yang kini menjadi Wakil Sekretaris PWNU Jatim itu mengatakan pembacaan tahlil untuk Gus Dur dipimpin Bendahara PW IPNU Jatim Moh Athoillah (Gus Ayik) yang kebetulan masih keluarga Pesantren Denanyar, Jombang.

"Kami betul-betul kehilangan, semoga kami dapat meneladani perjuangan beliau," katanya, dengan suara terbata-bata.

Tahlil serupa juga digelar di Sekretariat DPW PKB Jatim di Jalan Ketintang, Surabaya dengan dipimpin anggota Dewan Syuro DPW PKB Jatim KH Mas Said.

Secara terpisah, mantan Ketua PWNU Jawa Timur, Dr. KH. Ali Maschan Moesa, MSi mengatakan tidak hanya NU yang kehilangan dengan wafatnya Gus Dur, melainkan bangsa Indonesia.

"Beliau orang besar, dia memiliki jasa besar dalam demokrasi, keadilan, komitmen kepada orang kecil," kata legislator FKB DPR RI itu kepada ANTARA per telepon dari Surabaya.

Kondisi kesehatan Gus Dur itu sudah diketahui menurun sejak Gus Dur masuk Rumah Sakit (RS) di Jombang pada Kamis (24/12) malam, namun Gus Dur akhirnya meninggal dunia di RSCM Jakarta pada Rabu (30/12) pukul 18:45 WIB. (*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009