Bandarlampung (ANTARA News) - Sebagian warga Bandarlampung tidak bisa menyaksikan penayangan pemakaman Abdurrahman Wahid (Gus Dur) melalui televisi karena sejak pukul 10.00 WIB listrik di daerah itu padam.

"Tadinya ingin melihat tayangan langsung prosesi pengantaran jenazah Gus Dur dari Jakarta hingga ke pemakaman, tetapi PLN memadamkan listrik hingga pukul 15:30 WIB," kata Ibnu Mahdi, warga Labuhanratu, Bandarlampung, Kamis.

Ia mengaku kecewa dengan kinerja PLN yang melakukan pedaman tanpa pemberitahuan, bahkan beberapa pekerjaan yang menggunakan energi listrik tertunda.

"Yang paling jengkel tidak bisa menyaksikan pemakanan Gus Dur," jelasnya.

Warga lainnya, M Yusuf juga kecewa dengan PLN yang melakukan pemadaman tanpa pemberitahuan, bahkan waktunya cukup lama.

"Mereka melakukan pemadaman dari sekitar pukul 10:00 WIB sampai pukul 15:30 WIB tanpa memberitahukan," katanya.

Padahal, lanjut dia, ingin sekali mengikuti perkembangan prosesi pemakaman Presiden ke-4 Indonesia itu.

"Saya sempat telepon keluarga di tempat lain yang tidak terkena pemadaman listrik untuk mengikuti perkembangannya," kata dia, yang mengaku mengagumi Gus Dur itu.

Memang, ujarnya, mungkin ada tayangan ulang atau dalam pemberitaan, namun suasananya sudah berbeda dibandingkan menyaksikan tayangan langsung.

Sementara itu, sejumlah pertokoan dan rumah warga di Bandarlampung memasang bendera setengah tiang, sebagai tanda hari berkabung nasional.

"Saya menghormati beliau. Apalagi sebagai mantan Presiden Indonesia, makanya ketika ada pengumuman pemasangan bendera setengah tiang, langsung pagi-pagi saya siapkan," kata Hartanto, pemilik salah satu toko di Jalan Teuku Umar, Bandarlampung.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009