London (ANTARA News/AFP) - Lembaga pemeringkat internasional Moody`s mengatakan, penolakan presiden Islandia untuk menyetujui sebuah kesepakatan kompensasi dengan London dan Den Haag pada keruntuhan bank Icesave mempersulit pemulihan prospek negaranya.

Meskipun tidak menurunkan peringkat Islandia atau meletakkannya pada pemberitahuan, seperti yang dilakukan kelompok pemeringkat lainnya, Moody`s Investors Service mengatakan langkah itu "telah berimplikasi kredit tidak pasti, tapi pasti akan menyulitkan setiap rencana jangka pendek (untuk Islandia) untuk keluar dari krisis ekonomi dan keuangan."

Sebelumnya Rabu, Standard and Poor`s menempatkan Islandia pada negatif CreditWatch di tengah kekhawatiran veto Presiden Olafur Ragnar Grimsson`s pada UU Icesave yang memberikan kompensasi bagi penabung Inggris dan Belanda, bisa memukul hubungan dengan Dana Moneter Internasional.

Jika tidak, "kami dapat menurunkan peringkat kami di Islandia satu hingga dua poin dalam waktu satu bulan," kata S&P.

IMF mengatakan keputusan tidak akan mempengaruhi hubungan dengan Islandia.

Pada Selasa, Fitch Ratings menurunkan peringkat utang jangka panjang Islandia dari BBB- menjadi BB +, atau status obligasi sampah (junk bond), mengutip "gelombang baru politik domestik, ketidakpastian ekonomi dan keuangan" bagi negara.

Untuk bagiannya, Moody`s mengatakan Islandia baik ditempatkan untuk "cuaca periode ketidakpastian sementara tanpa dampak pada peringkat Baa3 saat ini."

Pada saat yang sama, "setiap indikasi ketidakstabilan politik yang diperbarui dan/atau tekanan serius internasional akan sinyal kekhawatiran kredit nyata dan dapat mengakibatkan untuk tindakan peringkat negatif," ia memperingatkan.

Undang-undang Icesave sekarang tunduk pada referendum, diharapkan dalam beberapa bulan mendatang. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010