Bangkalan (ANTARA News) - Dukungan pemberian gelar pahlawan nasional terhadap almarhun Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dus terus disuarakan sejumlah organisasi keagamaan di Madura, Jawa Timur, diantaranya Badan Silaturrahim Ulama Madura (Bassra) dan Forum Kiai Muda (Forkim) Madura.

"Kami mendukung Gus Dur menjadi pahlawan nasional," kata Ketua Forkim Madura Cabang Bangkalan, KH Achmad Ali Rido di Bangkalan, Kamis.

Menurutnya, dukungan supaya mantan Ketua PB Nahdlatul Ulama (NU) Gus Dur ditetapkan sebagai pahlawan nasional itu, setelah dia bertemu dengan sejumlah kiai hos di Madura.

Para kiai itu adalah KH Ach Rahbini Nasir, KH M Azhari Mujtaba, asal Pamekasan, KH Sahlan, KH Khalil Subiri, KH Sufyan Absi (Sumenep), KH M Rifai Zubairi (Sumenep), dan KH Mohammad Jurjiz MZ (Sumenep).

Menurut Ali Rido, mereka sepakat mendukung Gus Dur pantas menyandang gelar pahlawan nasional karena perjuangan beliua selama ini tidak bisa ditukar dengan apapun sehingga gelar pahlawan nasional bagi Gus Dur adalah kepatutan.

"Jasanya yang pernah beliau lakukan terhadap bangsa ini tidak dapat diragukan lagi. Gelar pahlawan nasional dan guru bangsa pantas disandang beliau," tegasnya.

Hal senada dikatakan Ketua Forkim Madura Cabang Sumenep, KH Sufyan Absi, bahwa meski Gus Dur tidak berjuang dengan senjata, tapi sosok pluralisme yang dilimilikinya sudah patut dijadikan dasar sebagai pahlawan nasional.

"Gus Dur sudah pantas menyandang gelar pahlawan nasional berkat perjuangan beliau yang selama ini lakukan," paparnya.

Begitu juga Bassra Koorda Bangkalan, KH Imam Buchori Cholil yang mendukung Gus Dur sebagai pahlawan nasional karena tak lepas perjuangan yang pernah dilakukan Gus Dur.

"Beliau berjuang untuk kemajuan bangsa ini sejak Orde Baru dan hingga sekarang. Kami mendukung beliau menjadi pahlawan nasional dan itu sangat rasional," kata ulama muda yang akrab disapa "Ra Imam" itu.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010