London (ANTARA News/AFP - Harga minyak dunia turun di bawah 82 dolar per barel pada Selasa waktu setempat, di tengah ekspektasi berkurangnya permintaan bahan bakar pemanas karena suhu hangat mencapai bagian-bagian Amerika Serikat yang dilanda cuaca dingin baru-baru ini, kata para pedagang.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Februari turun 61 sen menjadi 81,61 dolar per barel.

Kontrak New York telah mencapai puncak 15-bulan 83,95 dolar per barel pada Senin sebelum pedagang memutuskan untuk melakukan ambil untung.

Di tempat lain pada hari Selasa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari turun 95 sen menjadi 80,02 dolar di perdagangan sore di London.

"Harga ... jatuh di tengah laporan ramalan musim dingin AS yang lebih ringan daripada yang diperkirakan," kata analis ODL Markets, Marius Paun.

"Harga telah rally di tengah harapan permintaan minyak pemanas yang lebih kuat, tapi laporan terbaru mengatakan bahwa hal ini mungkin telah berlebihan."

"Suhu di Amerika Serikat, Asia dan Eropa diperkirakan akan meningkat, mengurangi permintaan dari konsumen."

Menteri Perminyakan Kuwait, Sheikh Ahmad Abdullah al-Sabah pada Selasa mengatakan bahwa pada sekitar 82 dolar, harga minyak mentah adalah "fantastis."

Harga minyak adalah "fantastis ... karena apa yang terjadi dengan cuaca (dingin) di Eropa dan karena permintaan meningkat," kata menteri kepada wartawan di luar parlemen.

Menteri mengatakan Kuwait tidak ingin ada perubahan kuota produksi saat Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bertemu pada Maret.

Dia juga memperkirakan permintaan meningkat pada kuartal kedua 2010 karena ekonomi global kemungkinan akan melanjutkan pemulihan dan karena persediaan minyak mentah menurun.

Di tempat lain pada Selasa, pasar mengikuti perkembangan di anggota OPEC, Nigeria, di mana orang bersenjata menculik tiga warga Inggris dan seorang Kolombia yang bekerja untuk raksasa minyak Inggris-Belanda, Shell, sementara menembak mati polisi pengawal mereka.

Keempatnya ditangkap sekitar 7:00 (0600 GMT) di jalan utama dari

selatan kota minyak Port Harcourt ke pembangkit listrik Afam yang dioperasikan Shell, kata polisi.

Ini merupakan penculikan besar pertama di bagian selatan Nigeria selama berbulan-bulan, setelah jeda di belakang amnesti pemerintah yang membuat ribuan militan meletakkan senjata mereka.

Kelompok-kelompok bersenjata yang mengaku mencari berbagi pendapatan minyak yang lebih adil untuk masyarakat lokal telah sejak 2006 melakukan serangan terhadap instalasi minyak di Delta Niger, bermain malapetaka dengan produksi minyak mentah dan harga minyak internasional.

Harga minyak ditutup melemah pada Senin karena pedagang melakukan ambil untung setelah sempat melonjak didukung data kuat ekonomi China yang mendorong harga minyak ke tertinggi 15-bulan mendekati 84 dolar.

China, konsumen energi terbesar kedua dunia di belakang Amerika Serikat, melihat lonjakan ekspor 17,7 persen pada Desember, setelah 13 bulan menurun, negara mengumumkan pada Minggu.

Lonjakan ekspor memperbarui harapan pasar bahwa pemulihan global yang berkelanjutan sedang berlangsung, dipimpin oleh ekonomi China yang besar.

Impor minyak China naik ke rekor lima juta barel per hari pada Desember, melompat 48 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2008.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010