Jakarta, (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyertakan dua orang staf ahli dalam tim gabungan untuk misi kemanusiaan Indonesia ke Haiti, kata Juru Bicara Kemlu Tengku Faizasyah, di Jakarta, Jumat.

"Dua orang staf Kemlu disertakan dalam misi kemanusiaan Indonesia ke Haiti untuk mengatur evakuasi WNI di Haiti sekaligus membantu koordinasi tim kemanusiaan Indonesia dengan PBB dan pihak-pihak lain," katanya.

Berdasarkan informasi dari Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di New York, kata Faiza, terdapat lima orang WNI yang berada di Haiti saat gempa 7 Skala Richter (SR) mengguncang negara itu Selasa (12/1) atau Rabu pagi waktu Indonesia.

Sebanyak dua orang, yakni Endang Satriyani dan Yogi Anggoro diketahui selamat pada 13 Januari 2010, sedangkan tiga orang lagi yakni Niluh Made Juini (no paspor A119712), Ni Ketut Yasri Astiti (P754832) dan I Gusti Putu Sukerti (N655160) baru diketahui selamat pada Jumat pagi.

Pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan tenaga ahli, obat-obatan dan makanan untuk menolong korban gempa bumi yang terjadi di Haiti pada Sabtu (16/1) siang.

"Pemerintah telah sampaikan rasa belasungkawa atas bencana gempa itu. Dan terkait hal itu rapat kabinet tetapkan kirimkan bantuan kemanusiaan," katanya.

Bantuan yang akan dikirimkan oleh pemerintah Indonesia terdiri atas tim berjumlah 75 dengan perincian 30 orang tenaga medis, seperti ahli bedah dan anestesi, 10 orang tim SAR dan 10 tenaga bidang kelistrikan. Sisanya 25 orang ahli di bidang konstruksi dan telekomunikasi.

Selain mengirimkan tenaga ahli, pemerintah Indonesia juga mengirimkan bantuan obat-obatan sebanyak lima ton, bahan makanan sebanyak lima ton serta peralatan untuk anak-anak dan bayi sebanyak lima ton.

Turut dikirimkan juga instalasi air jernih, satu unit ambulans dan satu unit truk.

Dia menjelaskan, bantuan tersebut dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), termasuk anggaran yang digunakan untuk menyewa pesawat angkut karena bahan bantuan dan tim yang harus dikirimkan segera dan bersamaan.

Hambatan yang ada, menurut dia, karena menunggu visa yang sedang diurus oleh Konsulat Jenderal RI di New York. "Itu karena memang kita tidak punya hubungan diplomatik langsung dengan Haiti," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010