Samarinda (ANTARA News) - Gerhana matahari tidak dapat terlihat di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) akibat seluruh wilayah di kota itu tertutup awan tebal.

"Sejak pagi, seluruh kota Samarinda tertutup awan tebal, sehingga gerhana matahari tidak bisa terlihat," ungkap Kepala Operasional Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Temindung Samarinda, Sigit Prasetyo, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa apabila cuaca mendukung maka seharusnya gerhana matahari kata dia akan terlihat di Samarinda pada Jumat (15/1) sekitar pukul 16. 00 Wita.

"Gerhana matahari di Samarinda akan berlangsung sekitar 11 menit. Namun akibat awan tebal, kami tidak bisa memantau kejadian itu," ujar Sigit Prasetyo.

Secara umum lanjut Kepala Operasional BMKG Bandara Temindung Samarinda itu, cuaca di Samarinda sejak sepekan terakhir terus diliputi hujan disertai angin.

"Namun, hujan yang terjadi tidak separah dengan curah hujan di daerah lain di Indonesia. Curah hujan tertinggi berlangsung pada awal Januari dan hari ini saja curah hujan hanya satu hingga dua milli meter," katanya.

Hembusan angin masih di bawah lima knot sehingga kondisi cuaca di Samarinda dinilai pihak BMG setempat belum dianggap menghawatirkan.

Namun, Kepala Operasional BMKG Bandara Temindung Samarinda itu tetap mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai semakin buruknya cuaca.

"Kondisi ini sudah termasuk cuaca ekstrim tetapi masih dalam kategori aman. Namun, cuaca buruk dan awan tebal diperkirakan masih akan berlangsung hingga 17 Januari 2010 mendatang," kata Sigit Prasetyo.

Sementara, beberapa warga yang ditemui mengaku kecewa sebab tidak dakat menyaksikan terjadinya gerhana matahari.

"Kejadian ini merupakan fenomena alam yang sangat langka. Namun akibat mendung, kami tidak bisa melihat gerhana matahari di Samarinda," ujar seorang warga Samarinda, Sari.

Padahal kata Sari, dia telah mempersiapkan negatif film untuk bisa menyaksikan gerhana matahari.

"Jelas kami kecewa sebab sudah mempersiapkan alat pelindung mata namun ternyata tidak bisa juga dilihat," kata warga tersebut.

Warga lainnya, Salmah, mengungkapkan setelah mengetahui akan terjadi gerhana matahari dia sudah mempersiapkan wadah penampung air untuk melihat pantulan gerhana matahari tersebut.

"Kami sempat gembira karena sekitar pukul 12. 00 wita, langit terihat cerah namun beberapa jam kemudian awan kembali meliputi Kota Samarinda sehingga kami tidak bisa menyakskan peristiwa itu," ujar Salmah.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010