Pekanbaru (ANTARA News) - Peristiwa terjadinya gerhana matahari menghebohkan warga Kota Dumai, Riau, yang turut menyaksikan fenomena alam yang sangat langka terjadi itu.

Mulanya warga Dumai tidak mengetahui informasi terjadinya fenomena alam itu, namun karena tersebar dari mulut ke mulut membuat warga kota pelabuhan heboh dengan kejadian alam tersebut.

"Karena tersebar dari mulut ke mulut, warga pun menjadi heboh dan menyaksikan gerhana matari yang terjadi pada siang hari itu dengan kasat mata," kata Bambang Sampurno (45), warga Dumai melalui sambungan telepon kepada ANTARA di Pekanbaru, Jumat.

Dia mengatakan, dengan mata telanjang warga menyaksikan peristiwa itu dari atas gedung bertingkat, kemudian di lapangan terbuka, bahkan sebagian warga mengabadikan fenomena alam itu melalui telepon seluler.

Gerhana matahari cincin itu sendiri terjadi sekitar pukul 14.30 WIB dengan proses yang berlangsung hampir selama 25 menit atau lebih cepat dari waktu yang diperkirakan instansi terkait setempat dari pukul 14.00 WIB - 16.00 WIB.

"Walau waktunya lebh singkat, namun warga yang menyaksikan mengaku puas bisa melihat langsung fenomena alam itu," ujarnya.

Sementara itu masyarakat Kota Pekanbaru dilaporkan tidak dapat melihat proses terjadinya gerhana matahari cincin karena terhalang cuaca mendung sejak pagi dan hujan lebat yang mulai turun pukul 14.00 WIB.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Philip Mustamu, mengatakan gerhana matahari cincin yang terjadi terjadi merupakan paling lama untuk bisa dinikmati oleh masyarakat Pekanbaru, namun tidak didukung kondisi cuaca.

"Sayangnya cuaca Pekanbaru tertutup awan mendung dan hujan," ujarnya.

Padahal meski bukan gerhana matahari cincin bukan merupakan gerhana matahari total dapat dilihat diwilayah Pekanbaru mulai pukul 14.00 WIB dan puncaknya terjadi pada pukul 15.21.50 WIB serta berakhir pada pukul 16.30.57 WIB.(*)



Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010