Kabul (ANTARA News) - Lima warga sipil Afghanistan ditembak dan mengalami cedera oleh tentara Amerika Serikat dan Afghanistan di luar satu pangkalan militer di daerah bergolak, di negara yang rusak karena perang itu, kata NATO Jumat, yang juga melaporkan tewasnya seorang tentara Amerika.

Insiden yang melibatkan penduduk sipil itu terjadi di distrik Garmsir, provinsi Helmand, Rabu, kata Pasukan Bantuan Keamanan Internasional NATO (ISAF) dalam pernyataannya.

Di daerah itu, suatu aksi demonstrasi keras terjadi pada hari sebelumnya. Seorang juru bicara ISAF mengatakan, tembakan peringatan telah dilakukan pada saat 400 orang berkumpul di luar pintu pangkalan militer, Combat Outpst Sher.

Pada Selasa lalu, tujuh orang tewas dalam demonstrasi yang dipicu oleh rumor bahwa tentara asing melecehkan Kitab Suci Al Qur`an dalam satu operasi sehari sebelumnya, kata para perwira pada awal pekan ini.

Merujuk pada insiden Rabu, Letnan Todd Breasseale mengatakan kepada AFP, bahwa: "Lima warga sipil terluka oleh tembakan peluru."

"Satu gabungan pasukan ISAF dan Angkatan Bersenjata Nasional Afghanistan (ANA) bentrok di pos terluar. Sementara itu dari khalayak, lima atau enam orang mengancam prajurit ISAF dan ANA," katanya.

"Ada tembakan peringatan, dan ada lima atau enam orang yang menjadi sasaran ancaman," katanya menambahkan.

Dalam pernyataan itu, ISAF mengatakan kepada khalayak yang terdiri antara 200-400 orang agar menjaga jarak dari pintu gerbang pangkalan.

"Meskipun demikian, sejumlah warga sipil di dalam kerumunan itu mengabaikan perintah tersebut, menyebabkan pasukan melepas tembakan peringatan.

Bagian medis pasukan ISAF mengevakuasi lima warga sipil yang cedera ke pangkalan terdekat yang punya fasilitas perawatan.

Satu tim investigasi pemerintah yang memeriksa mendapati adanya rumor bahwa tentara asing telah melecehkan Al Qur`an, yang disebarkan oleh Taliban, namun tak diterbuktikan.

Dalam demonstrasi Selasa, aksi penembakan pun pecah dan menyebabkan tujuh orang, yang terdiri enam warga sipil dan seorang petugas intelijen Afghanistan tewas.

Tidak ada dalam pernyataan ISAF Jumat yang mengindikasikan apa yang menjadi pemicu demonstrasi, yang menimbulkan penembakan-penembakan Rabu.

Taliban, yang menguasai sebagian besar provinsi Helmand sering meningkatkan kebenciannya terhadap pasukan asing yang dikirim untuk memerangi mereka.

Di negara itu terdapat 113.000 tentara internasional yang berperang menghadapi gerilyawan, sementara itu 40.000 lainnya akan dikirim pada tahun ini.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010