Jakarta (ANTARA News) - Memanasnya kondisi politik di 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengundang reaksi sejumlah kalangan. Mulai dari pengamat hingga pelaku ekonomi, meminta dua hal penting dilakukan pemerintah dalam waktu dekat, yakni pemberantasan korupsi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Pengamat ekonomi Umar Joworo mengemukakan hal itu di Jakarta, Kamis, sambil menyatakan, meski sulit untuk mengukur keberhasilan sebuah pemerintahan hanya dalam waktu 100 hari, namun tim ekonomi KIB II dinilai telah mampu menjawab
sejumlah persoalan.

"Meski tetap bergantung langkah-langkah apa saja yang dilakukan pemerintah sehingga bisa konsisten dalam setiap program yang dijalankan dan langsung dirasakan, baik oleh pelaku ekonomi maupun masyarakat luas," katanya.

Umar melihat, jika sejumlah persoalan yang belakangan muncul seperti kasus KPK-Polri, Bank Century, dll, bisa cepat selesai, itu maka akan berdampak lebih positif terhadap dunia politik, sosial dan perekonomian nasional.

"Terus terang, saya optimis melihat kondisi perekonomian ke depan. Tim ekonomi KIB II mampu menjalankan program-programnya dengan baik. Apalagi di tahun 2010 ini saya melihat banyak hal lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Terbukti, stabilitas
ekonomi masih terjaga dan ekspor masih ada recoverynya. Dan ini bukti suhu politik tidakgoyahkan ekonomi nasional," ujarnya.

Sementara, Ketua II Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Silmy Karim menyatakan pelaku ekonomi mengharapkan gonjang-ganjing politik yang terjadi belakangan ini bisa cepat selesai. Karena sangat mempengaruhi kondisi perekonomian nasional.

"Persoalan politik ini harus cepat selesai karena kita harus terus menjalankan program-program pembangunan. Kita ingin kestabilan ekonomi nasional. Ingin, jangan sampai gejolak politik malah mengorbankan masyarakat," katanya.

Sedangkan untuk menjaga kestabilan, lanjut Silmy, harus ada kemampuan untuk bisa bersaing dengan Negara luar. Baik dari sisi fasilitas, SDM maupun regulasi pemerintah yang mampu mendorong kemampuan dalam negeri.

"Di sinilah terlihat harus ada sinergi antar dua pihak, pemerintah dan pelaku ekonomi. Dan saya melihat di bawah kepemimpinan Hatta Radjasa, tim ekonomi kita akan mampu menjawab tantangan-tantangan yang ada di depan mata karena Pak Hatta sarat pengalaman, manajemen dan leadershipnya baik dan networknya bagus," ujarnya.

Menanggapi 100 hari pemerintahan SBY, Silmy menyatakan, sulit untuk dijadikan parameter sebuah keberhasilan. "Masih ada lima tahun kurang 100 hari lagi. Dan itu waktu yang ideal untuk melihat apakah pemerintahan ini berjalan atau tidak. Jadi jika kita hanya melihat dalam 100 hari, terlalu naif," demikian Silmy.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010