London (ANTARA News/AFP) - Saham Eropa jatuh pada Kamis waktu setempat karena kekhawatiran investor atas meningkatnya tingkat utang di beberapa negara-negara anggota zona euro menjadi lebih akut dan data AS kurang menawarkan harapan untuk pemulihan di pasar pekerjaan di sana.

Patokan London indeks FTSE 100 jatuh 2,17 persen menjadi 5.139,31 poin, indeks CAC 40 di Paris berakhir turun tajam 2,75 persen menjadi 3.689,25 poin dan di Frankfurt indeks Dax anjlok 2,45 persen menjadi 5.533,24 poin.

Tapi Madrid memimpin penurunan, dengan indeks Ibex-35 ditutup turun 5,94 persen karena investor menjadi semakin gugup bahwa negara-negara seperti Spanyol dan Portugal bisa berada dalam kesulitan yang sama seperti utang yang diderita Yunani.

Indeks DJ Euro Stoxx 50 dari saham utama zona euro jatuh 3,46 persen.

Perusahaan pertambangan dan bank-bank terbesar di antara yang kalah pada Kamis setelah harga-harga komoditas menderita dari penguatan dolar AS.

Saham bank Inggris Barclays turun 7,84 persen menjadi 272,20 pence, sementara pertambangan raksasa Fresnillo jatuh 5,23 persen menjadi 671 pence.

"Para investor telah pindah lebih jelas ke sektor-sektor yang defensif dan meninggalkan ekuitas lebih berisiko seperti saham perbankan dan komoditas," kata Nick Serff, seorang analis pasar City Index yang berbasis di London.

Ada juga kegelisahan melalui data laporan pengangguran bulanan AS pada Jumat yang ditunggu-tunggu dengan cemas, sedangkan data yang keluar pada Kamis menunjukkan bahwa klaim awal asuransi pengangguran Amerika meningkat lebih dari yang diperkirakan minggu lalu menjadi 480.000.

"Kami terganggu oleh jalan dari jumlah klaim baru-baru ini," ujar Ian Shepherdson dari High Frequency Economics, perusahaan analisis pasar yang berbasis di AS.

"Ini mulai tampak seolah-olah tren menurun dalam klaim, yang telah merupakan kunci untuk cerita tentang kenaikan data penggajian dalam beberapa bulan berikutnya, telah terhenti."

Tingkat pengangguran di Amerika Serikat saat ini di 10 persen.

Sementara itu Wall Street mengikuti penurunan di Eropa, dengan Dow Jones turun 2,02 persen dan Nasdaq jatuh 2,10 persen dalam perdagangan sore.

"Bursa Eropa dan pasar obligasi yang rendah di tengah memuncaknya kekhawatiran bahwa skenario Yunani akan menyebar ke orang lain," kata Jon Gencher dari penyedia jasa keuangan Kanada BMO Capital Markets.

Patrick O`Hare, seorang analis di kelompok riset Briefing.com, mengatakan ada skeptisisme tentang Yunani dan ketakutan membesar setelah Portugal rupanya tidak menjual lebih banyak obligasi seperti ditunjukkan dan Spanyol menaikkan perkiraan defisit anggaran.

"Kecemasan tentang kesengsaraan anggaran bagi negara-negara tersebut tercermin dalam meningkatnya biaya untuk menjamin risiko kegagalan (default) utang pemerintah mereka."

Ada kecenderungan yang sama di pasar-pasar saham Eropa lainnya, dengan Brussel turun 2,96 persen, Milan turun 3,45 persen dan Zurich terguling 2,40 persen.

Dalam perdagangan valuta asing, mata uang tunggal Eropa jatuh ke titik terendah sejak Juni setelah Bank Sentral Eropa mempertahankan suku bunganya stabil.

"Investor terus menunjukkan kepedulian untuk kejadian yg aneh dengan apa yang disebut PIGS - Portugal, Irlandia, Yunani dan Spanyol - karena memukul euro ke terendah baru enam bulan terhadap dolar," kata Serff.

Neil MacKinnon di bank Rusia VTB Capital berkata: "Risiko surat utang pemerintah kembali lagi pada agenda karena pasar keuangan tidak yakin tentang rencana anggaran Yunani dan khawatir tentang `penyakit menular` di tempat lain di zona euro."

Sementara itu di London, Bank Sentral Inggris pada Kamis membekukan kebijakan radikal untuk memompa sejumlah besar uang baru ke dalam perekonomian tetapi tidak mengesampingkan bantuan lebih lanjut karena Inggris menghadapi pemulihan dari resesi.

Berita meluasnya perkirakan datang karena BoE juga memutuskan untuk mempertahankan suku bunga kunci pada rekor rendah 0,50 persen, diikuti data resmi terbaru menunjukkan bahwa Inggris baru saja lolos dari resesi di kuartal keempat 2009.

Pedagang juga menanggapi beberapa penghasilan kurang menggembirakan setelah raksasa energi Royal Dutch Shell melaporkan laba tahunannya terjun, menyalahkan ekonomi global yang lemah dan ketidakpastian prospek karena memangkas 1.000 pekerjaan.

Kelompok mengatakan bahwa keuntungan bersihnya jatuh 52 persen ke 12,52 miliar dolar (9,0 miliar euro) tahun lalu dari 26,28 miliar dolar pada 2008.

Di Asia pada Kamis, krisis sekitar penrikan kembali jutaan mobil Toyota di seluruh dunia menekan saham Jepang. Pasar Tokyo kehilangan 0,46 persen dan Hong Kong turun 1,84 persen. (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010