Padang (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Amien Rais mengatakan, organisasi Muhammadiyah yang kini berusia 100 tahun 52 hari, tidak menunjukkan gejala pikun, lupa atau lelah.

"Alhamdulillah, Muhammadiyah sudah berusia satu abad lebih. Pertanyaannya, bagaimana mungkin ada kumpulan anak cucu Adam di negara kita sudah berumur 100 tahun tidak menunjukkan gejala pikun, gejala lupa atau lelah, namun justru menjadi awet muda. Makin lama makin bertenaga, dan makin kuat. Ini tentu ada rahasianya," kata Amien di Padang, Sabtu.

Menurut dia, rahasianya adalah adalah keikhlasan dalam menyebarkan amal saleh sebanyak-banyak.

"Orang ikhlas itu tahan godaan, diridhai Allah, karena amalnya banyak. Mudah-mudahan dengan telah melampui satu abad, akan disusul dengan abad berikutnya, Muhammadiyah bisa lebih sehat, lebih variatif, dan lebih kuat amal salehnya bagi bangsa Indonesia," ujarnya.

Dia mengatakan, Muhammadiyah memiliki jangkauan yaitu menyelamatkan kehidupan "ukhrawi". Orang Muhammadiyah menyebarkan kebajikan, dan menolak kemungkaran.

"Di dunia ini, kita menghadapi orang-orang musyrik," ujarnya.

Dalam satu abad Muhammadiyah, kata Amien, dirinya dan para sahabat, sering melakukan brainstorming yakni melakukan olah raga pikiran.

Menurut dia, setelah satu abad, Muhammadiyah memang perlu penyegaran atau pembaharuan.

Amien juga mengemukakan dalam diskusi dengan kalangan generasi muda Muhammadiyah, mereka mengharapkan agar Muhammadiyah bisa menjadi " lokomotif" penggerak utama utama peradaban.

"Bagaimana kita akan jadi lokomotif kalau kalau kunci-kunci utama tidak ada di tangan kita. Kunci-kunci itu yakni, kunci ekonomi, kunci perdagangan, kehutanan, kelautan, dan iptek. Kunci-kunci itu memang sebagian sudah ada di tangan umat Islam," katanya.

Amien kini mengakui perkembangan umat di negara-negara Islam di dunia yang semakin baik.

"Sesungguhnya umat Islam semakin baik. Turki semakin baik, Iran makin bagus, Suriah makin baik, dan Indonesia sudah sangat baik," kata Amien, yang memakai pakaian batik.

Acara itu dihadiri Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Sekprov Sumbar, Firdaus K, Walikota Padang Fauzi Bahar, Bupati Padangpariaman Muslim Kasim, Walikota Padangpanjang Suir Syam, mantan Ketua Muhammadiyah Sumbar, Shofawan Karim, dan pimpinan cabang ranting Muhammadiyah dan Aisyiah di Sumbar.

Organisasi Muhammadiyah didirikan KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 M atau bertepatan dengan 13 Zulhijah 1330 H di Yogyakarta.

Organisasi ini organisasi yang dasar pendiriannnya untuk mengembalikan ajaran Islam sesuai dengan Al Qur?an dan sunnah kemudian besar di Sumatra Barat, yang dibawa Buya AR Sutan Mansur. (O003/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010