Denpasar (ANTARA News) - Guruh Soekarnoputra mengaku akan kalah dari Megawati Soekarnoputri jika pemilihan ketua umum DPP PDIP dilakukan berdasarkan aturan formal seperti selama ini, yang mengandalkan suara DPC, DPD dan elit partai.

"Tetapi kalau berdasarkan dukungan akar rumput, masyarakat simpatisan PDIP, saya menang dari Mbak Mega. Saat ini pun saya sudah menang," katanya diplomatis menjawab ANTARA di Denpasar, Minggu petang, usai berbicara pada "Dialog Kebangsaan Pentingnya Regenerasi Kepemimpinan."

Dia menyatakan, elite pengurus pusat PDIP, baik DPD maupun DPC, masih mudah dikendalikan untuk mendukung pemenangan Megawati Soekarnoputri pada kongres dalam waktu dekat.

Meski begitu, Mas Guruh, sapaan akrabnya, akan terus bergerak ke seluruh daerah guna berjuang mewujudkan dukungan nyata masyarakat PDIP, yang diharapkan mampu mendobrak hati nurani para pengurus PDIP di semua jenjang agar tergerak melakukan perubahan.

"Hanya melalui dorongan dari masyarakat bawah itulah para penguasa PDIP saat ini bisa tergerak melakukan perubahan. Kalau itu terwujud, ya saya tercapai memimpin PDIP secara formal," ujarnya.

Pada acara yang diselenggarakan The Sukarno Center Bali itu, anak bungsu Bung Karno ini dipromosikan para pendukungnya untuk mempersiapkan diri menjadi Presiden RI melalui Pemilu 2014.

Ia bertekad untuk terus bergerak ke seluruh daerah guna mendapatkan dukungan nyata menjadi Ketua Umum DPP PDIP, terutama demi menyelamatkan partai yang perolehan suaranya dalam pemilu terus merosot.

"Kalau PDIP terus dipimpin Mbak Mega, saya khawatir partai besar ini semakin hancur. Oleh karena itu kita harus berupaya dari sekarang untuk menyelamatkannya," katanya disambut tepuk tangan meriah pendukungnya.

Presiden The Sukarno Center Bali Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna, malah memprediksikan PDIP hanya akan meraih lima persen suara pada pemilu mendatang jika tetap di bawah kepemimpinan Megawati.

"Oleh karena itu partai yang mewariskan ajaran Bung Karno, termasuk Pancasila ini harus kita selamatkan. PDIP juga menjadi salah satu tumpuhan kita dalam menyelamatkan Bali. Kita ini minoritas yang rentan digulung kekuatan besar di negeri ini," kata Arya.(*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010