Sampang (ANTARA News) - Sekitar 300 santri dan pelajar dari berbagai pondok pesantren di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Minggu malam, menggelar kirab kebangsaan untuk mengenang 40 hari wafatnya mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Wartawan ANTARA di Sampang melaporkan kirab kebangsaan yang digelar oleh Barisan Muda Nahdiyin Sampang itu dimulai dari monumen Kota Sampang di Jalan Trunojoyo menuju Pendopo Pemkab di Jalan Wijaya Kusuma.

Dalam kirab kebangsaan yang dimulai sekitar pukul 19.20 WIB itu, para santri membawa obor dan berpakaian serba putih.

Menurut Koordinator Kirab Kebangsaan, Faisal, pawai obor pada kirab kebangsaan memperingati 40 hari wafatnya mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid ini sebagai perlambang bahwa Gus Dur selama ini merupakan penerang hidup bangsa ini dengan pemikiran dan keilmuannya.

"Pakaian serba putih melambangkan kesucian dan identitas umat Islam," katanya.

Kirab itu diramaikan dengan gema takbir dan teriakan "Hidup Gus Dur" mengawali kirab kebangsaan yang digelar para santri dan pelajar Nahdlatul Ulama di kota bahari itu.

Sebelum rombongan kirab berangkat, koordinator aksi Faizal terlebih dahulu menyampaikan sepak terjang Gus Dur dan pemikirannya, terutama yang berkaitan dengan toleransi dan pentingnya hidup rukun sesama umat beragama.

Disepanjang jalan para peserta kirab membacakan "salawat burdah", karangan almarhum Gusdur yang kini menjadi bacaan populer di kalangan warga NU.

Pawai obor ratusan santri Sampang ini menjadi perhatian warga di sepanjang jalan yang dilalui. Warga yang menonton kirab kebangsaan ini juga ikut berteriak "hidup Gus Dur."(ZIZ/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010