Palembang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-64 yang bertema "Kemerdekaan Pers Dari dan Untuk Rakyat" di Palembang, Sumatra Selatan, Selasa pagi.

Presiden beserta rombongan meninggalkan Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 08.00 wib dengan menggunakan pesawat khusus Boeing 737-500 dan tiba di Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang sekitar pukul 09.10 wib.

Sesampainya di Palembang, Kepala Negara beserta rombongan dengan didampingi Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin dan sejumlah pejabat daerah menuju Hotel Aryaduta, tempat berlangsungnya acara.

Acara peringatan puncak HPN akan dibuka dengan persembahan Tari Selamat Datang "Gending Sriwijaya" dan penyerahan buku Ensiklopedia Pers Indonesia (EPI) kepada Presiden Yudhoyono oleh Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Margiono.

Selain memberikan pidato pada peringatan puncak HPN, Presiden juga menyaksikan penandatangan ratifikasi standar perusahaan oleh 20 perusahaan pers yang kemudian diharapkan akan diikuti kemudian oleh perusahaan pers lainnya.

Kemudian Kepala Negara menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) sekolah jurnalistik, Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI), yang digagas kalangan pers, Kementerian Pendidikan Nasional, UNESCO dan Pemerintah Daerah.

Ketua PWI Pusat berharap di masa mendatang, diharapkan setiap provinsi akan memiliki sekolah jurnalistik sehingga mendorong perkembangan pers Indonesia lebih baik.

Sekitar pukul 12.40 wib Kepala Negara dan rombongan telah dijadwalkan untuk meninggalkan Palembang menuju Jakarta. Presiden dijadwalkan tiba di Istana Negara sekitar pukul 14.15 wib.

Sebelumnya, Menkominfo Tifatul Sembiring dalam konvensi yang diselenggarakan oleh PWI, sebagai salah satu rangkaian HPN, mengimbau media guna membuat agenda untuk turut memperkuat karakter bangsa melalui pilihan berita atau konten yang mencerahkan para pembacanya.

"Setelah kita semua menikmati kebebasan pers, mari kita renungkan, selanjutnya apa yang kita sedang perjuangkan?" Demikian pertanyaan retoris yang diajukan Menkominfo kepada para tokoh pers yang hadir.

Konvensi Media Massa bertema Masa Depan Pers Indonesia dan Pemberantasan Korupsi itu menghadirkan para pembicara antara lain Agung Adi Prasetyo, Malik Sjafei, Fofo Santoso, Kapolri Jendral (Pol) Bambang Hendarso Danuri.

Kemudian, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean, Margiono, Nezar Patria, Karni Ilyas, Leo Batubara, Gubernur Sulsel Alex Noerdin dan Staf Khusus Kepresidenan Deny Indrayana.

Hadir pada Konvensi tersebut antara lain Rosihan Anwar, Sabam Siagiaan, Agung Adi Prasetyo, Asro Kamal Rokan dan lebih dari 200 tokoh pers nasional dan daerah.

Pada peringatan HPN 2009 lalu, Presiden Yudhoyono dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dianugerahi penghargaan medali emas kemerdekaan pers oleh PWI.(G003/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010