Solo (ANTARA News) - Seluruh karyawan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta akan diwajibkan menggunakan bahasa Jawa dalam melakukan komunikasi setiap Jumat, sebagai upaya melestarikan bahasa tersebut.

Sekwilda Pemerintah Kota Surakarta Boeddy Soeharto mengatakan hal itu terkait dengan peringatan hari jadi ke 256 Kota Solo yang mengambil tema "Solo kreatif, berbudaya dan sejahtera," di Solo, Rabu.

Penggunaan Bahasa Jawa di lingkungan Kantor Pemerintah Kota Surakarta akan diumumkan Wali Kota Surakarta Ir Joko Widodo, pada upacara bendera 17 Februari 2010 dalam rangka peringatan hari jadi ke 256 Kota Solo di halaman Balai Kota Surakarta.

"Surat edaran Wali Kota Surakarta tentang penggunaan Bahasa Jawa setiap Jumat itu sekarang sudah ada di meja Pak Wali Kota dan tinggal ditandatangani kemudian diedarkan. Kami berharap penggunaan Bahasa Jawa bisa dimulai pada Jumat (19/2)," jelasnya.

Ia mengatakan, di daerah lain memang sudah ada yang menggunakan Bahasa Jawa sebagai alat komunikasi di lingkungan pemerintahan. "Kami tidak perlu malu ikut menggunakannya karena bertujuan baik," katanya.

Menurut dia, pada 17 Februari 2010 dilakukan upacara bendera di halaman Balaikota Surakarta dan seluruh peserta termasuk inspektur upacara mengenakan pakaian adat Jawa.

Seusai upacara tersebut dilangsungkan pemberian penghargaan kepada tokoh masyarakat yang berjasa bagi Kota Solo, setelah itu peserta upacara melihat pameran hasil penulisan/karya kaligrafi huruf Jawa yang dipamerkan di Pendapa Gede Balai Kota Surakarta.

Sebelumnya dilakukan kegiatan penghijauan massal dengan penanaman berbagai jenis pohon pada Jumat (12/2) yang ditandai dengan penanaman pohon oleh Wali Kota Surakarta Ir Joko Widodo dan Wakil Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di Taman Balaikambang.

Pada Senin (15/2) akan diadakan lomba pidato Bahasa Jawa dan Macapat untuk para pelajar, serta pengumpulan buku tulis dan pakaian pantas pakai yang akan disumbangkan ke panti atau kepada mereka yang membutuhkan.

"Untuk pengumpulan buku tulis ini kami berharap setiap karyawan dapat  menyumbangkan minimal satu buku dan apabila semuanya mau terlibat, kami bisa mengumpulkan 10.900 buku tulis, karena jumlah karyawan di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta memang sebanyak itu," katanya.
(J005/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010