Jakarta (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama berharap bisa menyampaikan pidato di depan publik Jakarta, saat berkunjung ke Indonesia pada 21-23 Maret 2010.

Keinginan Obama berpidato di depan warga Jakarta itu disampaikan Wakil Duta Besar AS Ted Osius saat berdialog dengan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu.

"Pihak staf Gedung Putih mengharapkan Presiden Obama bisa berbicara dengan publik Indonesia di area yang terbuka," kata Ted Osius yang didampingi Staf Kedubes AS di Jakarta, Elise Melinger.

Sejumlah lokasi yang diperkirakan bisa menjadi tempat bagi Obama untuk menyampaikan pidatonya di depan massa dalam jumlah besar adalah Monumen Nasional (Monas) dan Stadion Gelora Bung Karno.

Namun, kata Ted, hingga kini kelanjutan mengenai agenda tersebut belum diputuskan.

Presiden Obama dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Indonesia pada 21-23 Maret 2010.

Selama kunjungan di Indonesia, Obama berencana akan mengunjungi Taman Makam Pahlawan Kalibata, Istana Negara untuk jamuan makan malam kenegaraan, lalu ke sekolah lamanya di Menteng, guna menunjukkan kehidupan masa lalunya kepada keluarganya.

Sebelum meninggalkan Indonesia untuk lawatannya ke Australia, Obama juga direncanakan akan transit selama beberapa jam di Yogyakarta.

Sementara itu, Ketua DPD Irman Gusman mengharapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama bisa menyempatkan diri berkunjung ke DPD RI saat berada di Indonesia.

"Saya berharap Presiden Obama bisa berkunjung ke sini (DPD), sebagaimana layaknya kepala negara lain juga datang, seperti India dan China. Karena proses demokrasi dimulai dari gedung (parlemen) ini," katanya.

Irman Gusman tidak ingin selama di Indonesia, Obama hanya melakukan kunjungan kenegaraan yang bersifat eksekutif saja.

"Jika ia tidak berkunjung ke DPD, akan tidak lengkap, akan berat sebelah saja," tegasnya.

Sementara itu, terkait "Comprehensive Partnership" kedua negara, Irman Gusman mengharapkan dapat meningkatkan kerja sama "people to people" dengan dasar kerja sama yang saling menguntungkan.

Momentum kedatangan Presiden obama yang punya hubungan emosional dengan Indonesia, katanya, diharapkan dapat menjaga kepentingan kedua negara. "Tapi tidak lupa bahwa ini kerja sama yang setara," kata Irman.

Kerja sama yang dibangun, katanya, diharapkan bukan hanya masalah demokrasi dan HAM, tetapi juga bisa dalam wujud ekonomi, teknologi, kewirausahaan, dan pendidikan.

"Khusus pada bidang pendidikan, diupayakan ada kerja sama antarperguruan tinggi Indonesia dan AS," kata Irman Gusman.

(T.M-IFB/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010