Dubai (ANTARA News/AFP) - Dana Moneter Internasional (IMF), Rabu menegaskan, pihaknya memperkirakan perekonomian Uni Emirat Arab (UEA) mengalami kontraksi 0,7 persen pada 2009 akibat krisis keuangan global.

IMF memperkirakan UEA kembali ke pertumbuhan pada 2010 tetapi hanya sebesar 0,6 persen. Itu akan dibandingkan masing-masing dengan 6,1 persen dan 5,1 persen pada 2007 dan 2008.

Ekonomi UEA "terkena dampak buruk oleh serangkaian guncangan eksternal dan domestik pada 2009," kata IMF dalam sebuah pernyataannya menyusul kunjungan pejabat IMF ke negara itu.

Guncangan ini termasuk perlambatan ekonomi global, penutupan pasar modal internasional untuk pinjaman dan dampak dari "meledaknya gelembung properti Dubai pada pertengahan 2008," kata IMF.

Ekonomi juga dipengaruhi oleh jatuhnya penerimaan minyak, dan kontraksi dalam perdagangan global, logistik dan kegiatan pembangunan, tambahnya.

Ekonomi juga terganggu di kuartal terakhir oleh utang Dubai yang buruk, ketika pemerintah mengumumkan bahwa mereka akan berusaha untuk membekukan pembayaran utang oleh para kelompok terhutang paling besar dan -- Dubai World.

Sektor hidrokarbon UEA diperkirakan telah menurun sekitar 6,3 persen, sedangkan pertumbuhan non-minyak hanya 1,0 persen pada 2009, setelah rata-rata 8,0 persen dalam tiga tahun sebelumnya.

IMF memproyeksikan ekonomi tumbuh dengan hanya 0,6 persen, dengan Abu Dhabi dikendalikan oleh sektor minyak yang tumbuh 2,7 persen, non-minyak tumbuh nol.

Pejabat IMF "sepakat bahwa prospek ekonomi UEA, mengingat kekuatan yang mendasarinya, tetap menguntungkan," katanya.

"Ini akan menjadi penting, bagaimanapun, untuk memulai yang lebih seimbang dan jalur pertumbuhan yang berkelanjutan dalam jangka menengah," ia menambahkan, menyambut keterlibatan Dubai World dengan para krediturnya untuk merestrukturisasi sekitar 22 miliar dolar utang.

Kepala IMF Departemen Timur Tengah dan Asia Tengah, Masood Ahmed,

mengatakan bulan lalu bahwa IMF memperkirakan ekonomi UEA mengalami kontraksi 0,7 persen pada 2009, setelah diproyeksikan menyusut 0,2 persen.

( Dia juga memperkirakan pertumbuhan pada 2010 menjadi "kira-kira datar karena "seret" dari sektor real estat Dubai, yang terpukul keras oleh kekurangan keuangan dan pemogokan investor setelah lima tahun tumbuh yang cepat. (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010