Makassar (ANTARA News) - Aksi kejar-kejaran dan baku-tembak antara anggota Reserse Mobile (Resmob) Sub Detasemen Gegana Brimob Polda Sulselbar dengan tersangka pelaku perampokan mewarnai penangkapan perampok nasabah Bank.

"Beberapa anggota nyaris celaka saat berusaha diamankan. Karena tersangka  masih berada di mobilnya dan dia berusaha menabrak kendaraan polisi," kata Kanit Resmob Sub Den Gegana Iptu Andi Muhammad Syafei di Makassar, Minggu.

Awal penangkapan tersangka RM (34) warga Baji Dakka, Makassar itu, katanya, dilakukan berdasarkan hasil penyelidikan anggota Resmob dan laporan masyarakat jika tersangka yang identitasnya sudah dikantongi itu sering berfoya-foya di sejumlah tempat hiburan di Makassar.

Saat akan ditangkap di Jalan Cenderawasih, tersangka yang sedang mengendarai mobil Suzuki Escudo Gold dengan nomor polisi DD 981 RF langsung melajukan kendaraannya dan menggilas motor Suzuki Thunder DD 4696 PS milik salah satu anggota Resmob.

Anggota yang sedang memalang kendaraannya di depan mobil tersangka dapat menghindar, katanya. Melihat aksi nekat tersangka, anggota yang lain secara refleks berusaha menghentikan mobil tersebut dengan menembak kaca depan dan ban belakang bagian kanan.

Upaya untuk menghentikan tersangka dengan tembakan beberapa kali di sepanjang Jalan Cenderawasih itu tidak membuahkan hasil karena ia tetap melaju kencang tanpa mempedulikan pengendara lain atau warga yang sedang berada di trotoar.

"Setelah menabrak motor anggota, (tersangka) pelaku langsung melarikan diri, bahkan beberapa kali tembakan ke arah mobil tersangka juga tidak diindahkannya," katanya.

Tersangka baru bisa dilumpuhkan ketika kejar-kejaran itu berakhir di Jalan Baji Dakka, karena kendaraan tersangka terjebak dengan adanya resepsi pernikahan sehingga tersangka meninggalkan kendaraannya dan melarikan diri.

"Aksi kejar-kejaran itu juga banyak memakan korban materil karena (tersangka) pelaku juga menabrak mobil angkutan kota dan kendaraan yang terparkir di pinggir jalan," ujarnya.

Hasil interogasi menyebutkan bahwa  tersangka mengaku sudah beraksi sejak belasan tahun lalu dengan menggasak uang nasabah miliaran rupiah.

Dalam beberapa tahun terakhir ini tersangka menggasak uang nasabah Bank sebanyak Rp1,5 Miliar yang dirampoknya di berbagai penjuru Nusantara, mulai dari Sabang sampai Merauke.

"Tidak ada provinsi yang terlewati, semua provinsi yang ada di Indonesia sudah pernah jadi tempatnya beraksi. Karena sudah lama menjadi buron di daerah Jawa dan Sumatra, akhirnya para tersangka pulang kampung," ujarnya.

Menurut pengakuannya, tersangka bersama rekannya sering merampok di Kota Jayapura, Maluku, Ambon, Irian Jaya, Sumatra, Jawa Barat, Jawa Timur, Manado Sulawesi Utara, Gorontalao, Kabupaten Parigi, Poso, Sulawesi Tengah.

Aksi itu juga berlanjut di Sulawesi Selatan, di antaranya di Jalan Toddopuli, Veteran Utara, Veteran Selatan, Jalan Serui, Pasar Maricaya, Jalan Ratulangi dan Jalan Sukaria.

Bahkan para tersangka juga masih beraksi pada Jumat (19/2) di Bank BCA Palopo dengan menggasak uang tunai Rp30 juta. Di wilayah Sorowako dan Kendari juga menggasak sekitar Rp100-an juta rupiah.

"Hingga saat ini kami masih melakukan pengembangan karena jaringan perampok spesialis dengan menggunakan senjata api jenis revolver dan FN ini masih berada di Makassar," katanya(PK-MH/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010