Jakarta (ANTARA News) - DPP Komite Nasional Masyarakat Indonesia siap mengerahkan 15 ribu simpatisan dalam apel akbar 28 Februari mendatang di Plaza Barat Istora Senayan, sebagai unjuk dukungan terhadap pemerintahan SBY-Boediono hingga 2014.

"Saat ini segenap elemen masyarakat pendukung SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) merasa terpanggil untuk menegakkan konstitusi dan mengamankan proses demokrasi yang sudah dicapai dengan susah payah, kata Ketua Umum KNMI Mayjen (Purn) Djali Yusuf kepada pers di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan, situasi dan perkembangan politik yang terjadi sekarang sudah mengarah kepada hal-hal destruktif yang dilakukan segelintir politisi dan eksponen masyarakat serta mencoba mendelegitimasi hasil Pilpres dan Pemilu Legislatif 2009.

"Padahal Pemilu 2009 telah berjalan dengan aman, bebas dan rahasia. Diikuti oleh mayoritas rakyat Indonesia yang mempunyai hak pilih dan hasilnya dimenangkan pasangan SBY-Boediono dengan 62 persen suara rakyat. Hasil ini sah secara undang-undang dan legitimate," ujar Djali.

Djali mengkritik segelintir politisi yang menyebarkan fitnah dan membesar-besarkan masalah dengan tujuan mendiskreditkan hasil pemilu yang disebutnya jelas menodai kehidupan berdemokrasi Indonesia.

"Apabila kondisi ini terus dibiarkan, maka bisa menimbulkan krisis konstitusi dan kepercayaan masyarakat akan eksistensi demokrasi, NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) maupun konstitusi negara ini," ujarnya.

Oleh karena itu, KMNI bersama sejumlah organisasi sayap pendukung Partai Demokrat serta elemen masyarakat lainnya, seperti Barindo dan Forkabi, bermaksud menggelar apel bersama sebagai bentuk kebangkitan para pendukung SBY-Boediono, demikian Djali. (*)
D011/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010