Jakarta (ANTARA News) - Politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) Abdillah Toha berpendapat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono perlu mengambil alih tanggung jawab kasus Bank Century, agar persoalan tidak berlarut-larut.

"Presiden, walau sudah sangat terlambat, perlu mengambil alih tanggung jawab dan menyatakan secara terbuka bahwa dia masih percaya kepada Wakil Presiden (Wapres) Boediono dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis, sehubungan dengan masa akhir penuntasan masalah "bailout" senilai Rp6,7 triliun untuk Bank Century.

Jika sudah tidak percaya (kepada Wapres dan Menkeu), demikian Abdillah Toha, minta keduanya mengundurkan diri saja.

"Kemudian, untuk mengusut aliran dana, serahkan ke penegak hukum. Jangan menggantung kasus ini," katanya.

Mantan Ketua Badan Kerjasama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI ini menyatakan pula, ketidaktegasan akan terus membayangi pemerintahan ini selama lima tahun ke depan, jika skandal Bank Century tak mencapai titik akhir penyelesaian.

Abdillah Toha juga mengharapkan, saatnya semua berjuang mengembalikan kewibawaan Presiden RI sebagai simbol negara untuk mengantarkan bangsa ini ke posisi semakin baik, bermartabat serta maju.

"Sudah saatnya kewibawaan Presiden dan juga Wapres dikembalikan sehingga pemerintah dapat kembali berkonsentrasi menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi bangsa," katanya.

Ia juga mengingatkan, situasi harus segera dikembalikan ke posisi normal, agar tidak menimbulkan banyak nuansa baru bersifat politis yang mengganggu jalannya pemerintahan.

"Saya melihat ada gejala nyata beberapa partai politik, utamanya Golkar, sengaja memanfaatkan kasus ini untuk tawar-menawar (bargaining) politik. Sayangnya, sikap direspons dan diakomodasi oleh Presiden," Abdillah Toha. (M036/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010