Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia siap untuk memberikan bantuan kepada Pemerintah Chili guna mengatasi dampak dari bencana gempabumi berkekuatan 8,8 skala richter yang melanda Kota Conception, akhir pekan lalu.

"Saya sore ini akan mengadakan pertemuan dengan KUAI (kuasa usaha ad-interim) Chili untuk menanyakan bagaimana situasi dan kondisi dan bantuan seperti apa yang mereka butuhkan," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Kantor Kepresidenan Jakarta, Senin, seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima delegasi Parlemen Vietnam.

Menlu menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia setiap saat siap dengan batas kemampuannya untuk memberikan bantuan kepada sesama negara sahabat yang juga mengalami situasi seperti itu.

Menurut Menlu, Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan bantuan yang akan diberikan namun sebelum proses lebih lanjut tentunya ingin mendengar dulu kebutuhan Pemerintah Chili.

"Sudah persiapan tapi tentu kita ingin mendengarkan dulu apa yang menjadi kebutuhan mereka. Bagaimana bentuk bantuan yang paling efektif supaya cepat sampai karena medannya kan juga sulit," katanya.

Ia mengatakan bahwa pasca gempa 27 Febuari lalu, bandara udara di Santiago dan Conseption ditutup selama 72 jam sehingga Pemerintah Indonesia ingin memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran.

Saat ditanya besarnya bantuan yang akan diberikan, Menlu mengatakan bahwa nilanya belum dipastikan dan akan diumumkan kemudian oleh Menko Kesra.

Sementara itu terkait dengan kondisi WNI di Chili, Menlu memastikan bahwa 101 WNI yang berada di Chile selamat dari bencana itu.

"Hingga kemarin malam waktu Indonesia, dikonfirmasi tidak ada korban. WNI di sana sekitar 101 orang. Kami sudah bicara langsung dengan duta besar dan disampaikan bahwa hingga saat ini WNI yang diketahui berada di Chili kondisinya aman tidak ada kesulitan yang dihadapi," katanya.

WNI itu, lanjut Menlu, rata-rata adalah keluarga besar KBRI di Santiago serta sejumlah wisatawan asal RI.

Pasca bencana gempabumi yang mengklaim sedikitnya 700 korban tewas itu, menurut Menlu, KBRI di Chili telah kembali beroperasi untuk memberikan perlindungan kepada WNI.

"Ada kerusakan di kedutaan, atap atau genteng, saluran listrik juga terganggu, komunikasi juga sulit tetapi kedutaan tetap berfungsi memberikan perlindungan WNI," katanya.

Laporan dari sejumlah kantor berita menyebutkan jumlah korban tewas untuk sementara mencapai 708 orang. Namun Presiden Cile Michelle Bachelet meyakini bahwa jumlah korban tewas akan terus bertambah. Gempa merusak sejumlah bangunan di ibu kota Cile, Santiago dan memutus aliran listrik serta telepon.

Badan Survei Geologi AS melaporkan bahwa pusat gempa di sebelah utara kota Concepcion, Cile selatan-tengah dengan kedalaman 35 kilometer dan terjadi sekitar pukul 3.34 waktu setempat atau 13.34 WIB. Bandara internasional Santiago ditutup dan jembatan bebas hambatan dilaporkan runtuh.

Presiden Cile telah meminta rakyatnya untuk tenang sekalipun peringatan untuk siaga tsunami sempat diberikan pada Cile dan negara-negara di sekitarnya antara lain Ekuador, Peru, Kolombia dan Panama.(G003/A024)


Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010