Medan (ANTARA News) - Rumah dinas Ketua DPRD Tapanuli Utara, Sumatra Utara, rusak parah akibat gempa berkekuatan 5,2 skala richter yang terjadi Minggu malam (28/2).

Kapolres Taput AKBP Johannes Didiek D Prihantono yang dihubungi ANTARA dari Medan Senin mengatakan, rumah dinas Ketua DPRD Taput itu mengalami retak yang cukup besar dan seperti terbelah.

Rumah dinas yang berada di komplek SMA HKBP Tarutung tersebut berada di kawasan tebing sehingga diperkirakan mengalami guncangan yang cukup keras akibat gempa itu.

"Namun Ketua DPRD Taput sudah meninggalkan rumah itu," kata Kapolres.

Selain itu, kata Kapolres, berdasarkan pemantauan personel di lapangan hingga Senin (1/3) siang, sejumlah kantor dan perumahan warga juga mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.

Namun, kerusakan yang terjadi di sejumlah kantor dan rumah-rumah warga itu tidak terlalu parah sehingga masih bisa ditempati.

"Dan yang penting, tidak ada korban jiwa akibat gempa tersebut," kata Kapolres.

Humas Pemkab Taput, Benny Simanjuntak juga mengatakan sejumlah kantor dan perumahan warga di daerah itu mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.

Salah satunya gedung Pengadilan Negeri Tarutung yang beberapa bagian dindingnya retak meski masih dapat dipergunakan.

Namun pihaknya belum dapat menghitung jumlah bangunan yang rusak, termasuk kerugian materi yang dialami akibat gempa berkekuatan 5,2 SR itu.

"Petugas kami masih melakukan inventarisasi. Kami masih menunggu laporan," katanya.

Sebelumnya, gempa berkekuatan 5,2 SR terjadi pada Minggu (28/2) pukul 19:13 WIB yang berpusat di 9 kilometer barat laut Tarutung, Sumatrea Utara.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, posisi gempa berada di 2,07 Lintang Utara-98,91 kilometer Bujur Timur, dengan kedalaman 10 kilometer.

Gempa yang disebut tidak berpotensi tsunami itu juga berada pada 33 kilometer Barat Daya Balige, Sumatera Utara, 39 kilometer Timur Laut Sibolga, 65 kilometer barat daya Parapat dan 1.269 kilometer barat laut Jakarta.

(T.I023/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010