Semarang (ANTARA News) - Pelaksanaan operasi cangkok hati bagi Bilqis Anindya Passa, balita penderita "atresia bilier" masih menunggu keputusan dari Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih.

"Kami masih menunggu keputusan dari Bu Menkes (Endang Rahayu S, red.) sebagai bentuk pertanggungjawaban tim cangkok hati," kata penggagas tim cangkok hati, Prof. dr. AG Soemantri di Semarang, Jumat.

Ia menyebutkan, Menkes dijadwalkan menengok Bilqis di RSUP dr. Kariadi Semarang pada 13 Maret 2010, dan setelah itu kemungkinan akan segera ditentukan waktu pelaksanaan operasi bagi Bilqis.

Ditanya tentang hasil pertemuannya dengan tim dari National University Hospital (NUH), Singapura, pada Minggu (28/2) lalu, ia mengatakan, mereka menyambut baik langkah-langkah penanganan yang telah disampaikan.

Namun, ia enggan menyebutkan hasil pertemuan dengan tim NUH Singapura secara detail, kecuali mengatakan, pihaknya terus melakukan persiapan terkait pelaksanaan operasi cangkok hati.

"Proses operasi cangkok hati harus dipersiapkan secara benar-benar matang, sehingga kondisi Bilqis dan ibunya harus dipastikan sebelum pelaksanaan operasi," kata Soemantri yang juga pakar darah itu.

Ia mengatakan, suhu badan Bilqis pada Jumat (5/3) dini hari sempat mengalami peningkatan mencapai 38 derajat celcius, namun tim dokter sudah melakukan penanganan terkait kondisi itu.

"Bilqis juga masih terkena batuk dan pilek, namun sampai saat ini kondisinya masih cukup baik," kata dokter yang selalu berpenampilan khas memakai topi pet itu.

Terkait dengan pelaksanaan operasi Bilqis yang menunggu keputusan Menkes itu juga dibenarkan dr. Hartantyo, anggota lain Tim Cangkok Hati RSUP dr. Kariadi Semarang. "Kelihatannya begitu," katanya singkat.

Sementara itu, Dewi Farida, ibu Bilqis mengatakan, pihak keluarga sebenarnya menginginkan operasi cangkok hati segera dilaksanakan, namun tetap menyerahkan urusan sepenuhnya pada tim dokter.

"Hasil pemeriksaan Epstein-Barr virus (EBV) dari Amerika Serikat dan Singapura sudah menunjukkan hasil negatif, namun kami menyerahkan sepenuhnya pada tim dokter karena mereka yang tahu persis," katanya.

Sebelumnya diwartakan, Tim Cangkok Hati RSUP dr. Kariadi belum dapat menentukan waktu operasi cangkok hati bagi Bilqis, karena masih menunggu hasil pertemuan dengan tim dari NUH Singapura.

Anggota tim cangkok hati, dr. Mudrik Tamam mengatakan, tim yang melakukan pertemuan di Singapura akan tiba pada Selasa (2/3), setelah itu pihaknya akan membahas hasil pertemuan tersebut.

"Operasi cangkok hati kan bukan perkara mudah, sehingga kami terus melakukan persiapan untuk melakukannya, terutama terkait upaya untuk menaikkan berat badan Bilqis agar ideal," kata Mudrik.
(U.KR-ZLS/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010