Pekanbaru (ANTARA News) - Bagi Gubernur Riau HM Rusli Zainal, salah satu pengalaman yang tak terlupakan adalah ketika dirinya dibikin pusing oleh perangkat pembayaran bernama kartu kredit.

"Ketika menggesek kartu kredit, ternyata tak bisa digunakan dan pegawai toko menanyakan apa saya punya kartu kredit lain. Tentu saya jadi tak enak hati karena saat itu sedang bersama sejumlah menteri," kata Rusli Zainal, di Pekanbaru, Riau, Sabtu.

Ia mengatakan saat itu dirinya sedang bersama sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu jilid 2 pada lawatan ke Eropa dalam suatu waktu.

Alhasil, insiden kartu kredit yang macet itu pun sempat membuat Rusli Zainal malu karena dirinya sudah terlanjur mempromosikan kehebatan kartu kredit dari Bank Riau, perusahaan milik pemerintah daerah, yang bisa dioperasikan di luar negeri.

"Sudah terlanjur promosi ke menteri soal kehebatan perusahaan daerah sendiri, tapi ternyata kartu kreditnya tak bisa dipakai," ujarnya.

Setelah diusut, Rusli mengatakan bahwa masalah ternyata bukan pada kartu kredit yang digunakannya.

"Ternyata masalahnya bukan di Bank Riau, tapi karena kartu saya sudah tidak ada saldonya (overlimit-Red)," ujar Rusli sambil berkelakar.

Ia mengatakan insiden itu memberikan pelajaran bagi dirinya untuk tidak keasyikan menggesek kartu kredit hingga sampai lupa diri. (F012/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010