Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 93 tim dari 28 universitas mengikuti Kontes Robot Indonesia (KRI), Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI), dan Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) untuk Regional IV (Jatim dan Indonesia timur) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 22-23 Mei mendatang.

"Kalau dibandingkan dengan peserta KRI-KRCI tahun 2009, maka jumlah peserta itu tidak bertambah, namun regional IV sekarang dipecah menjadi dua regional yakni IV dan V, sehingga jumlah peserta sebenarnya bertambah," kata anggota dewan juri KRI-KRCI Endra Pitowarno kepada ANTARA di Surabaya, Minggu.

Menurut dosen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS Surabaya itu, KRI-KRCI Regional IV diikuti 93 tim dari 28 universitas, sedangkan KRI-KRCI Regional V yang meliputi Sulawesi dan Balikpapan diikuti belasan tim dari sembilan universitas.

"Kendati KRI-KRCI di Regional IV hanya diikuti 28 universitas, namun ada universitas yang merupakan pendatang baru yakni Universitas Udayana Denpasar dan Politeknik Negeri Denpasar," katanya.

Ke-93 tim dari 28 universitas yang mengikuti kontes robot di Regional IV itu terdiri atas 20 tim robot peserta KRI, 58 tim robot peserta KRCI (28 tim robot beroda, 16 tim robot berkaki, dan 14 tim robot battle), dan 15 tim KRSI.

"Dari peserta yang ada, tim-tim lama dari Surabaya dan Malang merupakan tim-tim yang kuat, apalagi KRI yang merupakan ajang paling bergengsi untuk tahun ini tidak terlalu sulit, sebab robot yang bertanding hanya adu kecepatan dan tidak sampai ada pertarungan antarrobot," katanya.

Ia menambahkankan, juara KRI akan dibiayai Kemdiknas untuk mengikuti kontes robot serupa tingkat dunia di Kairo, Mesir pada September 2010, sedangkan juara KRI akan dibiayai Kemdiknas untuk mengikuti kontes robot serupa tingkat dunia di AS.

"Tahun 2009, tim KRI dari PENS ITS mewakili Indonesia di kontes robot tingkat dunia di China namun kalah, sedangkan tim kontes robot cerdas yang mewakili Indonesia ke AS berasal dari ITB Bandung dan Unikom Bandung. Tim KRCI akan berangkat ke AS pada April mendatang," katanya.
(T.E011/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010