Bandung (ANTARA News) - Menurut Kepolisian Resort Kota Bandung Tengah, empat warga Babakan Sari, Kiaracondong, Bandung, yang meninggal secara beruntun pada Minggu, memang benar akibat minuman keras setelah mereka berpesta selama empat hari.

"Mereka memang minum minuman keras," kata Kasatreskrim Polresta Bandung Tengah AKP Zulkarnaen Harahap menjawab pers, Minggu malam.

Zulkarnaen mengatakan, polisi menyita tiga botol yang masih berisi minuman dan tiga botol kosong dari tempat pesta minuman keras yang berlangsung sejak Kamis (4/3).

Korban meninggal pertama terjadi pada Minggu, pukul 06.00 WIB, setelah itu berturut-turut pada pukul 10.00, 11.45, dan pukul 17.00.

Menurut penyelidikan polisi di lapangan, bersama empat warga yang meninggal itu terdapat juga tujuh warga yang diselamatkan dari ancaman kematian setelah mereka dibawa ke rumah sakit.

"Menurut keterangan, mereka umumnya berpesta minuman karena berbagai persoalan, seperti korban PHK," katanya.

Polisi menerima laporan adanya warga yang meninggal akibat minuman keras itu pada pukul 19.30 WIB.

Ketua RT 012 RW 09 Kelurahan Babakan Sari Untung Slamet mengakui, ada enam enam warganya yang selamat setelah mendapat perawatan rumah sakit akibat ikut dalam pesta minuman keras itu.

"Menurut laporan warga, mereka menenggak minuman keras di RW 15," katanya.

Sebanyak enam warga RT 012 yang selamat itu adalah Asep Rahmat, Jajang, Ujang, Agus, Asep Komarudin, dan Tedi. Yang selamat itu sebagian harus menjalani rawat inap di sebuah rumah sakit. Seorang lagi yang selamat tidak diketahui identitasnya.

Mereka yang meninggal itu adalah Sudarmadi (36), Untung Subagyo (33), Anas (40), dan Iwan Emeng (40), warga Jalan Babakan Sari 3, Kelurahan Babakan Sari, Kiaracondong.
(L.PK-ASJ/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010