"SIWO PWI hanya menginginkan adanya revolusi di tubuh PSSI, dan kongres tersebut diadakan hanya berdasarkan keprihatinan semua pihak atas semakin buruknya prestasi sepak bola nasional akhir-akhir ini," ujarnya di Jakarta, Senin.
Raja mengatakan bahwa sikap tutup kuping yang selama ini dilakukan oleh PSSI membuat SIWO sebagai sebuah organisasi masyarakat merasa terpanggil untuk ikut memberikan masukan terhadap perbaikan prestasi sepak bola nasional.
"Olah raga bukan milik PSSI, tapi milik masyarakat, dan wajar kalau masyarakat prihatin dengan buruknya prestasi olah raga Indonesia. Salah satu cara perbaikannya adalah dengan melakukan revolusi, termasuk revolusi dalam kepengurusan organisasi tersebut," katanya.
Raja menegaskan bahwa seringnya terjadi kerusuhan sepak bola akhir-akhirnya ini, terungkapnya mafia wasit, serta buruknya prestasi tim nasional, sudah cukup menjadi bukti bahwa kepengurusan PSSI dibawah Ketua Umum Nurdin Halid memang tidak bisa memberikan prestasi yang diharapkan.
"Saya sebagai Ketua SIWO PWI Pusat mengharapkan, agar dalam kongres nanti, PSSI tidak menutup diri dan cuma berkelit, tapi sama-sama memberikan solusi. Jangan sampai energi di kongres nanti terbuang percuma dan tanpa hasil kongkrit," katanya.
Mengomentari pengurus cabang PSSI se-Jawa Timur, yang siap melakukan perlawanan terhadap panitia dan peserta kongres tersebut, Raja menegaskan bahwa tidak ada yang perlu dilawan karena pertemuan tersebut hanya bertujuan untuk mencari solusi bagi perbaikan sepak bola nasional, bukan untuk mengintervensi organisasi PSSI.
"Apa yang mau dilawan karena acara ini cuma sebuah urun rembug, di mana semua stake holder berkumpul untuk memikirkan jalan terbaik menuju sepakbola Indonesia yang lebih baik," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Umum Pengcab PSSI Kabupaten Sidoarjo Rosyid Madani menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan perlawanan jika kongres tersebut sudah berbelok arah dengan menyentuh ranah internal PSSI.
(T.A032/I015/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
