Beijing (ANTARA News/Xinhua-OANA) - China telah menyeleksi gelombang kedua astronot mencakup tiga pria dan dua perempuan, dan untuk pertama kali perempuan di negeri tirai bambu itu siap bergabung dalam misi luar angkasa.

Dua astronot perempuan itu adalah pilot dari angkatan udara tentara pembebasan rakyat (PLA), dan kemungkinan akan mengambil bagian dalam laboratorium antariksa China di masa depan, kata Zhang Jianqi, mantan deputi komandan program antariksa berawak China.

"Dalam penyeleksian, kami memberlakukan persyaratan yang sama bagi setiap kandidat baik pria maupun wanita, namun perbedaannya perempuan harus telah menikah karena kami yakin perempuan yang telah menikah itu secara fisik dan mental lebih matang," kata Zhang di sela sidang parlemen tahunan.

Ia mengungkapkan bahwa secara teoritis, perempuan astronot itu lebih cakap dari mitra pria mereka dari segi daya tahan dan kehati-hatian.

China menyeleksi gelombang pertama sebanyak 14 astronot pada pertengahan 1990-an. Sejauh ini China telah mengirim enam astronot ke antariksa pada 2003, termasuk astronot Zhai Zhigang yang berjalan di luar angkasa pada September 2008.

China merencanakan meluncurkan modul antariksa tanpa awak pada 2011, yang akan menjadi langkah menentukan untuk membangun stasiun luar angkasa.

Pemerintah China sebelumnya menegaskan bahwa peluncuran Shenzhou-VII pada 2008 yang berisi tiga astronot China adalah untuk misi perdamaian dalam rangka menggali dan menciptakan upaya perdamaian ruang angkasa.

"Misi Shenzhou-VII adalah untuk keperluan perdamaian ruang angkasa dan kepentingan umat manusia," kata Kementerian Luar Negeri China dalam satu pernyataannya.

Tujuan utama dari misi ruang angkasa berawak China tersebut untuk menggali dan menciptakan perdamaian di ruang angkasa, yang mampu mendorong perekonomian nasional dan keuntungan masyarakat.
(T.M043/M016/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010