Sleman (ANTARA News) - Sejumlah penambang pasir, Rabu, berhasil mengangkat satu truk yang sejak Selasa (9/3) tertimbun pasir setelah banjir lahar dingin menerjang Sungai Gendol yang berada di lereng Gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

"Sebenarnya saat itu ada tujuh truk yang diterjang banjir lahar dingin, namun enam truk yang lain berhasil menyelamatkan diri. Sedangkan satu truk ini langsung tersapu banjir lahar dingin dan tertimbun pasir," kata Anggota Satuan Komunikasi Sosial Bersama (SKSB) Cangkringan, Kabupaten Sleman, Khotir, Rabu.

Menurut dia, hujan yang terjadi pada Selasa (9/3) sore hingga malam di lereng dan puncak Gunung Merapi bagian selatan cukup deras sehingga mengakibatkan banjir yang membawa banyak material pasir sisa erupsi Gunung Merapi 2006 hingga mencapai lokasi penambangan di aliran sungai Gendol.

"Meskipun ada tujuh truk yang terjebak lahar dingin namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa karena pengemudi truk dan penambang saat kejadian masih sempat menyelamatkan diri, termasuk Rino pengemudi truk yang tertimbun pasir setinggi 1,5 meter tersebut," katanya.

Ia mengatakan, truk yang tertimbun pasir tersebut kondisinya sangat memprihantinkan sedangkan truk lain sudah dapat dikeluarkan oleh warga pada Selasa malam.

"Proses pengangkatan truk tersebut dilakukan para penambang dan masyarakat sekitar secara manual sehingga memakan waktu yang sangat lama sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB karena warga harus menggali pasir yang ada di sekitar truk dengan cangkul dan alat penambangan yang dimiliki mereka secara bersama-sama," katanya.

Sementara kondisi truk selain bagian bak hancur tidak kuat menahan beban pasir dan batu yang melaju terbawa arus air sungai, kaca depan kendaraan tersebut juga terlihat pecah.

Heru warga setempat mengatakan proses evakuasi hanya bisa secara manual karena warga kesulitan mendapatkan alat berat untuk membantu evakuasi.

"Kami sudah berusaha mencari pinjaman alat berat namun ternyata tidak ada yang dapat membantu sehingga kami akhirnya melakukan pengangkatan secara manual," katanya.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010