Bengkulu (ANTARA News) - Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JP 663 gagal mendarat di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, Jumat, sekitar pukul 19.00 WIB, karena bandara tersebut gelap-gulita.

"Bagaimana mungkin pesawat bisa mendarat, karena sejak sore hingga malam ini listrik di bandara ini mati. Seharusnya pengelola bandara menyiapkan mesin genset. Kami kecewa atas pelayanan Bandara Fatmawati," ujar Sugeng, salah seorang calon penumpang pesawat tersebut tujuan Jakarta, Jumat malam.

Lion Air tujuan Jakarta-Bengkulu itu sempat beberapa kali berputar mengitari bandara untuk melakukan pendaratan, namun akhirnya batal akibat gelap.

Sementara itu, Iwan, penumpang lainnya, yang hendak menuju Jakarta juga menyampaikan kekesalannya, karena ia mengejar waktu tiba di Jakarta Jumat malam untuk mengadakan pertemuan dengan mitra usahanya.

"Keterlaluan, masak masalah seperti ini tidak cepat diatasi. Hal ini jangan dianggap sepele, justru masalah besar. Coba jika terjadi apa-apa terhadap pesawat yang gagal mendarat tadi siapa yang bertanggung jawab. Ini menyangkut keselamatan jiwa orang," ujarnya.

Pemprov Bengkulu hendaknya tidak mengulangi kesalahan fatal seperti itu. Apalagi Bengkulu akan menjadi tuan rumah penyelenggara Musabaqah Tilawatil Quran tingkat Nasional (MTQN) yang dijadwalkan pada Juni 2010.

Selain itu juga Bengkulu telah mencanangkan program tahun kunjungan wisata bertaraf internasional pada awal 2010.

"Bagaimana mungkin mencanangkan program wisatawan internasional 2010, infrastruktur saja tidak siap," katanya dengan nada kesal.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Bengkulu, Ir Ali Berti belum berhasil dihubungi, karena telepon selularnya (HP) tidak aktif.

(T.I016/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010