Makassar (ANTARA News) - Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (KAHMI) akan menyerahkan kasus pengrusakan sekretariat HMI cabang Sulsel kepada pihak berwajib, demikian Ketua Kolektif HMI Sulawesi Selatan Imam Mujahidin Fahmi di Makassar, Sabtu malam.

Dia mengatakan, penangkapan pelaku yang diduga provokator pengrusakan sekretariat HMI Sulsel, Kama Cappi, sepenuhnya diserahkan kepada hukum.

"Sudah ada tim pencari fakta yang akan menjadi sumber penyidikan," jelasnya sambil mengatakan HMI akan tetap mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah dan pihak lainnya dengan cara kritis. "Tetap dengan cara yang santun dan tidak anarkis," ujarnya.

Pada pelantikan Ketua KAHMI dan jajaran pengurusnya di Baruga Sangiaseri rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Amran Razak terpilih sebagai ketua Kahmi Sulsel periode 2009-2010.

Menurutnya, inisiatif penyelenggaraan pelantikan di rumah jabatan gubernur hanya sekadar kesempatan antara gubernur dan KAHMI dan awal dari harapan sinergitas antara organisasi dan pemerintah. "Tidak ada hubungannya dengan peristiwa baru-baru ini," ujarnya.

Pihaknya telah menyiapkan dan tengah menjalankan program yang menangani tiga isu krisis yaitu, energi, solidaritas, dan pangan.

"Kami akan memberikan tawaran kepada pemerintah untuk merespon energi nuklir. Kami juga melakukan bina lingkungan di dua desa dengan menarik hubungan antara kerusakan lingkungan dan krisis energi," jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah bermasalah dengan pemerintah apa yang terjadi baru-baru ini hanya kesalahpahaman," jelasnya. (*)

KR-RY/Z002/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010