Medan (ANTARA News) - Citilink, unit bisnis PT Garuda Indonesia, bertekad menguasai pangsa pasar penerbangan berbiaya murah (low cost carrier/LCC) nasional hingga 10-15 persen tahun ini dengan membuka rute baru Jakarta-Medan dan sejumlah rute potensial lainnya.

"Pertengahan tahun ini akan menyusul dibuka rute Jakarta-Makassar, Jakarta-Pontianak, dan Jakarta-Pekanbaru," kata Direktur Layanan Strategi dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia, Elisa Lumbantoruan saat peresmian penerbangan perdana Citilink Jakarta-Medan, Senin.

Elisa mengatakan, rute Jakarta-Medan dan sebaliknya akan dilayani dua kali sehari menggunakan pesawat Boeing 737-400 berkapasitas 146 penumpang.

Citilink bertekad mengisi kekosongan pasar LCC di rute Jakarta-Medan. Penerbangan murah di rute ini sudah lama stagnan setelah Adam Air yang menguasai rute ini tidak beroperasi lagi.

"Sejak Adam Air tutup, pasar LCC untuk rute Jakarta-Medan dalam kurun 2007-2009 hanya tumbuh 1,6 persen, padahal pertumbuhan penumpang secara nasional mencapai 17 persen. Itu menunjukkan ruang untuk tumbuhnya masih sangat besar," ungkap Elisa.

Jalur penerbangan Jakarta-Medan juga merupakan rute terbesar kedua Citilink setelah jalur Jakarta-Surabaya.

Dengan empat armada yang ada masing-masing tiga unit Boeing 737-300 dan satu unit 737-400, maskapai ini baru menguasai sekitar 5 persen pasar penerbangan berbiaya murah.

Namun dengan rencana penambahan armada hingga menjadi delapan unit per akhir 2010 diharapkan pangsa pasar Citilink bisa diperluas menjadi 10-15 persen.

Melalui penambahan rute tersebut, maskapai ini menargetkan dapat meraup pendapatan Rp630 miliar dan bisa mencapai titik impas (break even point/BEP).

Di pasar LCC, Citilink menjamin harga tiketnya paling kompetitif. Untuk Jakarta-Medan, misalnya harga tiket yang dijual berkisar Rp350 ribu. Untuk musim padat penumpang (peak season) paling mahal hanya Rp700 ribu per penumpang.

Tarif tersebut, kata Elisa, sudah bersih karena Citilink menekankan pada produktivitas, bukan pemangkasan biaya. "Jadi kita bisa beri harga murah bagi penumpang tanpa mengurangi alokasi standar keselamatan."

(F004/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010