London (ANTARA News/AFP) - Saham Eropa melemah pada Senin karena para pedagang terus mencemaskan sebuah pertemuan kunci Eropa tentang krisis keuangan Yunani dan setelah awal yang lemah di Wall Street di tengah keprihatinan mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga China.

Indeks FTSE 100 di London berakhir turun 0,57 persen menjadi 5.593,35 poin, sementara di Paris indeks CAC 40 kehilangan 0,93 persen menjadi ditutup pada 3.890,91. Di Frankfurt, indeks Dax jatuh 0,70 persen menjadi 5.903,56.

Di tempat lain ada penurunan sebesar 1,8 persen di Madrid, 1,31 persen di Amsterdam, 0,17 persen pada Swiss Market Index dan 0,63 persen di Brussels.

"Pasar sudah mulai di pijakan kembali minggu ini," kata analis Yosua Raymond dari perusahaan taruhan keuangan City Index.

"Ketakutan atas sebuah kenaikan suku bunga mendatang di China, dan dengan susunan rincian yang muncul pada reformasi regulasi keuangan di Amerika Serikat, membuat investor telah memandang untuk menjual sebagian dari kepemilikan mereka di Eropa hari ini."

Krisis utang Yunani diperkirakan menjadi agenda utama pertemuan penting para menteri keuangan zona euro di Brussels.

Menteri keuangan dari 16 negara-negara zona euro juga diperkirakan berdebat tentang cara-cara jangka panjang untuk membantu anggota dalam kesulitan ekonomi, misalnya melalui pinjaman darurat dan dana moneter Eropa yang baru.

Krisis Yunani telah menyebabkan ketegangan parah untuk zona euro dan karenanya untuk yang lebih luas Uni Eropa telah memaksa pemerintah Yunani mengumumkan pemotongan anggaran besar dan reformasi ekonominya.

"Yunani bisa mengambil langkah kecil lainnya dalam beberapa hari jika pertemuan menteri keuangan zona euro dan Komisi Eropa menghasilkan ikrar (janji) dukungan lebih tegas daripada pernyataan kabur sejauh ini," ujar analis Capital Economics, Ben May.

Saham AS mundur pada Senin karena investor mengambil nafas di tengah pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve dan kecemasan mengenai kemungkinan kenaikan tingkat bunga di China dan India.

Dow Jones Industrial Average turun 0,31 persen menjadi 10.591,97 sementara indeks komposit Nasdaq kehilangan 0,71 persen menjadi 2.350,82 pada pertengahan hari.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bank sentral AS secara luas diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan di dekat nol pada Selasa, namun pasar akan meneliti pernyataan para pembuat kebijakan untuk petunjuk mengenai arah kebijakan moneter dan prospek ekonomi.

Fred Dickson dari DA Davidson & Co mengatakan bahwa investor akan meneliti dengan cermat penilaian bank sentral terhadap pemulihan ekonomi saat ini.

"Para investor juga akan mencari tanda-tanda dari The Fed sehubungan proses pembuatan keputusan mereka untuk deleveraging neraca yang sangat besar dan mulai kenaikan suku bunga," analis Fred Dickson dari DA Davidson & Company mengatakan.

Sentimen perdagangan juga tertekuk oleh berlanjutnya kekhawatiran bahwa China akan mengambil langkah-langkah untuk mendinginkan inflasi setelah pekan lalu melaporkan bahwa harga konsumen melaju 2,7 persen tahun-ke-tahun pada Februari.

"Kekhawatiran atas pengetatan kebijakan moneter di China menekan sentimen pasar karena investor takut pemulihan ekonomi di wilayah ini akan terancam," kata analis Grand Cathay Securities, Mars Hsu.

Sebelumnya pada perdagangan di Asia, Senin, saham Hong Kong dan China ditutup melemah di tengah prospek kebijakan moneter ketat China.

Acuan inden Hang Seng di Hong Kong menyusut 0,62 persen sementara Shanghai turun 1,21 persen menjadi 2.9786,94.

Di tempat lain, pasar saham Tokyo berakhir flat pada Senin karena pengambilan keuntungan mengimbangi pembelian di tengah ekspektasi berkurangnya langkah-langkah moneter lebih lanjut di Jepang. (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010