Pontianak (ANTARA News) - Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini menyatakan bahwa peningkatan infrastruktur jalan di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia di Aruk, Kabupaten Sambas, Kalbar, sangat mendesak.

"Hal yang cukup mendesak saat ini yaitu penyedian infrastruktur jalan dari Aruk ke kota Sambas sekitar 30 kilometer yang belum beraspal," kata Helmy Faishal Zaini seusai memberikan kuliah umum pada Program Magister di Universitas Tanjungpura Pontianak, Minggu.

Ia menjelaskan, tanpa adanya dukungan infrastruktur jalan maka program peningkatan pelayanan dasar lainnya akan berjalan lambat. Oleh karena itu, prioritas pembangunan kedepan adalah peningkatan jalan, sambil program lainnya juga berjalan.

Helmy menambahkan, pemerintah tetap berkomitmen membangun kawasan perbatasan menjadi beranda depan negara.

Agar kawasan perbatasan lebih maju, kedepannya PDT akan memperkuat pemerintahan di daerah perbatasan, membantu pengembangan ekonomi lokal, pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan pembangunan infrastruktur jalan dan pelayanan dasar, katanya.

Saat melakukan Kunjungan Kerja di Aruk Kabupaten Sambas, Sabtu (20/3), Menteri PDT Helmy Faishal Zaini dan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih sepakat menjalin kerjasama untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan.

Keduanya menandatangani nota kesepahaman mengenai kerjasama tersebut di Pos Lintas Batas Darat (PLBD) Aruk, Kabupaten Sambas, Kalbar.

"Ini dilakukan untuk harmonisasi program-program pembangungan di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan di daerah-daerah itu," kata Helmy.

Sementara Menteri Kesehatan mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman tersebut akan ditindaklanjuti dengan kunjungan kerja bersama ke daerah-daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan yang lain.

"Kami akan melakukan kunjungan kerja, jalan langsung ke lokasi dan memberikan bantuan yang dibutuhkan masyarakat di sana," katanya.

Ia menjelaskan, masalah utama dalam pelayanan kesehatan di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan antara lain kondisi geografis yang sulit dengan iklim sering berubah, status kesehatan masyarakat yang rendah, beban ganda penyakit, keterbatasan sumber daya manusia serta kurang tersedianya sarana dan prasarana pendukung.

(U.A057/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010