Washington (ANTARA News) - Pemerintahan Presiden Barack Obama Selasa mengeluarkan peringatan kepada warga Amerika terhadap perjalanan ke Iran, dengan menyebutkan adanya risiko permusuhan, termasuk gangguan atau penahanan.

Departemen Luar Negeri memperingatkan warganya yang memiliki dwikewarganegaraan Amerika Serikat-Iran agar memilih, seraya menambahkan bahwa pihak yang berwenang di Iran telah menangkal beberapa warga Amerika-Iran dari meninggalkan negara sejak 2009, terkadang untuk selama beberapa bulan.

"Orang Amerika yang berasal dari Iran hendaknya mempertimbangkan risiko yang ditargetkan oleh pihak yang berwenang, sebelum merencanakan perjalanan ke Iran," katanya.

Pernyataan itu menambahkan bahwa orang-orang Amerika keturunan Iran telah ditahan di negara itu dengan tuduhan seperti melakukan kegiatan mata-mata dan mengancam keamanan nasional.

"Namun pihak yang berwenang di Iran menolak akses kepada Seksi Kepentingan-kepentingan AS di Teheran bagi pemilik dwikewarganegaraan, karena pemerintah Iran memandang mereka hanya sebagai warga Iran."

Iran tidak mengakui sistem dwikewarganegaraan.

Dokumen, yang memperbarui peringatan perjalanan yang dikeluarkan 1 Juli 2009, mengatakan bahwa "warga AS yang berkunjung ke Iran hendaknya berhati-hati" mengingat adanya ketegangan iklim politik, termasuk kemungkinan pecahnya aksi kekerasan, yang telah dimulai sejak pemilihan presiden Juni lalu.

Pemerintahan Presiden AS, Barack Obama, saat ini sedang bersitegang dengan Teheran, yang menolak tudingan-tudingan negara Barat dan Israel bahwa pihaknya sedang mengembangkan senjata nuklir, di balik kedok program energi nuklir sipil.

AS juga memimpin upaya untuk menjatuhkan putaran keempat sanksi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) terhadap Iran.

Hubungan kedua negara telah membeku sejak Revolusi Islam pada 1979 yang menumbangkan shah yang didukung AS, dan Teheran mengabaikan tawaran dialog Obama.

"Pemerintah AS tidak memiliki hubungan diplomatik atau konsuler dengan Republik Islam Iran, dan karena itu tak bisa memberikan perlindungan atau pelayanan rutin konsuler kepada warga AS di Iran," kata Departemen Luar Negeri AS.(H-AK/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010