Jakarta (ANTARA News) - Pengamat sosial-poltik Sujarwo mengatakan, rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama ke Indonesia, Junii mendatang, harus dapat dimanfaatkan oleh pemerintah RI, khususnya meminta AS agar dapat menekan Israel mematuhi resolusi PBB terhadap Israel.

Sujarwo mengatakan hal itu, di Jakarta, Selasa, dan mengharapkan, agar Indonesia dapat memainkan peranannya yang strategis dengan posisinya sebagai anggota dan mantan ketua Gerakan Non Blok (GNB) dapat meminta AS untuk mengambil sikap yang tegas dalam menyelesikan agresi Israel terhadap Palestina.

"Terutama dalam menghadapai sikap arogan Israel terhadap Palestina, agar proses perdamaian sesuai dengan 'road map' yang telah disepakati tidak mengalami kebuntuan, termasuk dalam menyikapi krisis di Irak an Afghanistan," katanya.

Mantan praktisi pers itu mengharapkan kedatangan Obama dapat domanfaatkan oleh pemerintah Indonesia dengan mengoptimalan potensi antara kedua negara d berbagai bidang, seperti dalam bidang ekonomi, harus dapat meyakinkan para investor AS untuk berinvestasi di berbagai sektor di Indonesia.

"Apalagi, AS telah dikenal sebagai negera investor peringkat atas di Indonesia serta sebagai negara tujuan ekspor yang utama bagi produk Indonesia," katanya.

Selain tu, katanya, pemerintah Indonesia juga harus dapat melobi AS tentang hambatan tarif bagi produk pertanian Indonesia agar dapat masuk di pasar negeri Paman Sam tersebut, mengingat pertanian AS mendapat subsidi yang besar dari negaranya.

Penggagas buku "The God's Initial Montirisme" itu juga menyayangkan aksi-kasi demo yang menolak kedatangan Obama ke Indonesia, karena hal tersebut tidak mencerminkan sikap ramah-tamah sesuai nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia.

Apalagi, kata Sujarwo, Obama ke Indonesia juga akan bersilaturahmi ke bekas tempat bersekolahnya, karena saat kecil Obama pernah tinggal dan bersekolah di SD Menteng Jakarta, Pusat, antara tahun 1967-1971.
(Ant/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010