Denhaag (ANTARA News) - Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Denhaag merasa mendapat kehormatan dan bangga diikutkan dalam kegiatan Pasar Malam Indonesia yang tengah berlangsung di lapangan Malieveld, Den Haag yang berlangsung hingga 5 April mendatang.

Penyelenggaraan Pasar Malam Indonesia yang berlangsung hingga 5 April itu , secara resmi dibuka Mantan Menlu Belanda Dr Bernard Rudolf Bot, Kamis sore merupakan Pasar Malam Indonesia pertama yang digelar KBRI Den Haag bersama Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Ketua PPI Den Haag Reynaldo Rante Allo kepada koresponden Antara London, Sabtu mengatakan bahwa sebanyak 50 pelajar Indonesia yang berada di kota Denhaag terlibat dalam kegiatan Pasar malam Indonesia.

Reynaldo Rante Allo yang tengah menyelesaikan pendidikannya di The Hague University- Master International Communication Management, mengatakan pelajar Indonesia di kota Denhaag yang terlibat dalam kegiatan Pasar Malam Indonesia membantu mensukseskan kegiatan.

Kami bekerja mulai dari membantu di bagian tiketing, counter visitor, penjaga coat, bagian informasi bagi pengunjung, sampai bekerja membantu di panggung serta bagian kebersihan, ujar Rey yang belajar atas biaya sendiri.

Menurut Rey, demikian Reynaldo Rante Allo sehari hari disapa rekannya mengatakan setiap pelajar dibagi dalam dua shiff mulai dari jam 10 hingga pukul 4 sore dan dari pukul 4 sampai jam 10 malam. Setiap shiff ada supervisor yang menkontrol pekerjaan para pelajar.

"Kami tidak merasa malu bekerja dibagian kebersihan," ujar Rey yang mengakui karena banyak juga pelajar Indonesia yang bekerja menjadi loper koran dan pekerjaan kebersihan merupakan hal yang biasa, ujar remaja kelahiran Ambon, 13 Oktober 1983.

Menurut Rey, karena mereka baru pertama kali dilibatkan dalam kegiatan Pasar Malam Indonesia, ia mengimbau para pelajar menjaga penampilan dan bisa bekerjasama, meskipun sebelumnya PPI juga sering ikut dalam acara yang diadakan oleh KBRI Den Haag.

Rey, mengatakan awalnya ia ditawari untuk ikut kerjasama, bahkan sebelumnya juga ikut dalam kegiatan pameran Vacantiebeurs, pameran pariwisata terbesar yang diadakan di Utrecht yang diadakan KBRI bersama Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Bangga bisa dilibatkan dalam event besar dan bisa dipercaya untuk membantu event yang pertama dan sampai hari kedua sukses dilihat dari pengunjung dan minat mereka terhadap acara dan makan yang disajikan bangga dengan keterlibatan, ujarnya.

Menurut Rey, pengemar olahraga dan senang menyanyi lulusan S1- London School of Public Relation, Marketing communication, banyak juga anggota PPI Den Haag menjadi sukarelawan .

Sementara itu Desi Dwi Prianti, yang kuliah di tempat yang sama dengan Rey mengatakan senang bisa dilibatkan dalam Pasar Malam Indonesia. "Saya bisa jumpa dengan orang Belanda, yang menyebutkan bahwa Indonesia sangat ramah," ujar Desi.

Desi yang bekerja di bidang kebersihan di bagian Food Court mengatakan bahwa ia sering mendapat pujiam dari orang Belanda, karena umumnya mereka habis makan memberihkan sendiri. "Mereka kaget waktu saya membersihkan piring usai mereka makan, yang merupakan hal yang tidak biasa," ujarnya.

Desi, dosen Malang Komonukasi di Brawijaya, S2, yang menerima beasiswa dari Nuffic Neso Pemerintah Belanda, mengakui apresiasinya sangat bagus apalagi mereka yang yang pernah ke Indonesia.

Menurut Desi, ia tidak malu bekerja bersih bersih, malah senang bisa ikut menyukseskan Pasar Malam Indonesia dan berharap tahun depan bisa ikut lagi.

Ketua Umum Pasar Malam Indonesia Firdaus Dahlan mengatakan ia mengikutkan berbagai unsur di masyarakat Indonesia yang ada di Belanda untuk membantu menyukseskan penyelenggaraan Pasar Malam Indonesia. "Kami juga mengajak para pelajar Indonesia yang tergabung dalam PPI Den Haag," ujar Firdaus Dahlan. (ZG/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010