New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak naik sedikit pada Selasa, dan secara singkat mencapai tertinggi baru 18-bulan, karena pasar menemukan dukungan dari setumpuk indikator ekonomi baru yang membesarkan hati di Amerika Serikat, konsumen energi terbesar di dunia.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Mei, naik 22 sen menjadi ditutup pada 86,84 dolar.

Sebelumnya patokan kontrak berjangka melompat setinggi 87,09 dolar -- tingkat tertinggi sejak Oktober 9 September 2008.

Minyak mentah Brent North Sea, London, untuk penyerahan Mei bertambah 27 sen menjadi mantap pada 86,15 dolar per barel.

"Orang-orang semakin optimis tentang prospek permintaan untuk AS," kata Ellis Eckland, seorang analis independen.

"Itu tampak seperti aktivitas perbelanjaan yang sedang meningkat, bahkan pasar pekerjaan naik sedikit -- yang sangat bullish untuk minyak."

Ekonomi AS yang terkena resesi, mulai tumbuh pada pertengahan 2009 untuk pertama kalinya dalam setahun, "tidak semakin buruk," katanya, "sehingga tidak ada yang mendorong harga turun, dan Anda punya arus likuiditas yang bullish (bergairah)."

Eckland mengatakan pasar minyak terus didukung oleh sebagian besar laporan positif tenaga kerja AS yang dipublikasikan Jumat, yang menunjukkan ekonomi menambah 162.000 lapangan pekerjaan non pertanian pada Maret, penciptaan lapangan kerja terkuat dalam tiga tahun.

"Data gaji (payrolls) non pertanian itu konstruktif. Saya pikir itu masih mendukung harga," tambahnya.

Namun, Mike Fitzpatrick dari MF Global memperingatkan bahwa harga minyak yang lebih tinggi dapat menahan pemulihan AS yang baru lahir.

"Peran kenaikan harga minyak telah memberi persenan ekonomi setelah masuk dalam resesi yang tidak pernah sepenuhnya diakui," katanya, mencatat hampir dua digit tingkat pengangguran, ketidakamanan kerja dan sektor perumahan yang bermasalah.

Penguatan dolar baru-baru ini, yang membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lemah, juga tampak sebagai rem permintaan.

"Unsur yang menggabungkan terhadap kemajuan lebih lanjut dari harga minyak," kata analis.

Administrasi Informasi Energi (EIA) Departemen Energi AS, dalam sebuah laporan bulanan pada Selasa, menurunkan estimasi permintaan AS menjadi 160.000 barel minyak mentah per hari, dibandingkan dengan 200.000 barel terlihat pada laporan sebelumnya.

EIA mempertahankan proyeksi pertumbuhan permintaan global sebesar 1,5 juta barel per hari untuk 2010, setelah dua tahun berturut-turut turun.

"Penilaian EIA pada pasar minyak dunia sebagian besar tidak berubah dari pandangan bulan lalu, dan harga minyak dunia akan terus menguat dan meningkatkan sedikit dalam menanggapi pemulihan ekonomi global," kata laporan itu.

Pasar minyak global diperkirakan akan tetap dalam situasi ini "selama ekonomi global masih terus membaik, dan Organisasi

Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tetap puas dengan batasan target pasokannya." (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010