Ambon (ANTARA News) - Kondisi biota laut di perairan Kabupaten Maluku Tenggara mengalami kerusakan cukup parah akibat pembuangan limbah minyak, penggunaan pukat harimau serta bahan peledak dan potasium sianida untuk menangkap ikan.

"Yang namanya limbah minyak susah diuraikan dan membutuhkan waktu yang sangat lama kemudian akan terus mengembang sehingga menutup permukaan air dan menghalangi cahaya masuk ke dalam laut," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Loka Konservasi Biota Laut Kabupaten Maluku Tenggara, Agus Kusnadi, yang dikonfirmasi dari Ambon, Sabtu.

Penggunaan jaring pukat harimau juga ikut merusak ekosistem terumbu karang, termasuk banyak jenis ikan di perairan laut Maluku Tenggara yang mulai punah.

Kusnadi mengatakan, dari hasil penelitian yang dilakukan Loka Konservasi Biota Laut di kawasan yang sering dijadikan tempat penangkapan ikan menggunakan pukat harimau, pihaknya menemukan banyak terumbu karang yang patah dan hancur.
(D008/Z002)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010