Banda Aceh (ANTARA News) - Haris alias Enal Tao, tersangka teroris yang tewas dalam penyergapan di komplek perumahan Villa Aceh Lestari, Desa Glah Deah, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, merupakan buronan dari Poso.

"Benar dia adalah teroris buronan dari Poso dan juga salah seorang tersangka yang pernah menembak saya," kata mantan Kapolres Poso, Kombes (Pol) Rudy Sufahriadi di Rumah Sakit Umum dokter Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Selasa.

Kombes Rudy Sufahriadi yang kini menjabat Kapolres Jakarta Utara tiba di kamar jenazah RSUZA Banda Aceh bersama tersangka teroris Lilik Purnomo alias Haris, untuk mengidentifikasi jenazah Enal TAO di rumah sakit tersebut.

Haris alias Enal Tao, tersangka teroris yang tewas dalam penyergapan Detasemen khusus (Densus 88) Antiteror dan Brimob Polda Aceh di komplek perumahan di Aceh Besar pada Senin (12/4) siang.

Aparat kepolisian juga menyatakan hingga kini belum diketahui persis identitas lengkap tersangka teroris yang telah diburu sejak beberapa tahun lalu. Polisi meyakini bahwa tersangka bukan Warga Negara Indonesia (WNI).

"Yang jelas, tersangka teroris yang tewas di Aceh itu bukan WNI namun kami tidak tahu asal negara dia," tegas Rudy Sufahriadi seraya menambahkan kasus penembakan terhadap dirinya di Poso terjadi sekitar 2006.

Karena itu, pihaknya langsung terbang ke Banda Aceh untuk melihat langsung tersangka teroris yang tewas tersebut.

"Saya dan seorang tahanan tersangka teroris sengaja dari Jakarta datang ke Banda Aceh untuk mengidentifikasi jenazah tersebut," tambahnya.

"Dia memang salah satu anggota kami yang berperan dalam melakukan berbagai teror dan pembunuhan di Poso," kata tersangka teroris, Lilik Purnomo alias Haris itu.

Namun Lilik Purnomo mengaku tidak tahu tentang kegiatan teroris yang telah berlangsung di Aceh.

Densus 88 Antiteror, menyebutkan beberapa kasus tindak kriminal teror yang dilakukan tersangka Haris alias Zaenal alias Enal Tao, antara lain pembunuhan terhadap Budianto pada 3 Agustus 2005 di Kelurahan Gebang Rejo, Kecamatan Poso Kota.

Kemudian penembakan dan pembunuhan terhadap Sugito pada 4 Agustus 2005 di Kelurahan Gebang Rejo, Kecamatan Poso Kota. Penembakan dan pembunuhan Hasrin Lajidin di Dusun Landangan, Kecamatan Poso Pesisir pada 29 September 2005.

Selanjutnya penembakan dan pembunuhan terhadap Briptu Agus Sulaemen (personil Polres Poso) di Poso Kota pada 12 Oktober 2005. Tersangka juga sebagai pelaku mutilasi terhadap tiga siswi Poso, di Bukit Bambu, Kecamatan Poso Kota pada 29 ) Oktober 2005.

Kombes (Pol) Rudy Sufahriadi menyebutkan bahwa tersangka teroris yang tewas di Aceh tersebut juga terlibat dalam berbagai aksi kriminal di Poso.

Bahkan, tersangka yang tewas tersebut juga pernah menyembunyikan gembong teroris lainnya yakni Dulmatin di Aceh. Bahkan, tersangka juga pihak yang menampung peserta pelatihan militer dipegununan Jalin, Jantho Aceh Besar.
(T.A042A011/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010